Kamis, 03 Mei 2012

KEADILAN DAN KEBENARA

ADIL, KEADILAN DAN KEBENARAN

Catatan :
Pengertian-pengertian keadilan dan kebenaran itu sangat dekat. Karena dalam Alkitab Terjemahan Baru Indonesia beberapa istilah Ibrani dan Yunani diterjemahkan dengan kedua istilah bahasa Indonesia ini, maka uraian di bawah ini disusun menurut kata-kata Ibrani dan Yunani.



* Mazmur 116:5
LAI TB, TUHAN adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang.
KJV, Gracious is the LORD, and righteous; yea, our God is merciful.
Hebrew,
חַנּוּן יְהֹוָה וְצַדִּיק וֵאלֹהֵינוּ מְרַחֵם׃
Translit, KHANUN YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) VETSADIQ VELOHEYNU MERAKHEM


ALLAH itu ADIL, bersifat adil berarti bahwa Allah menopang tatanan moral semesta alam, dan dalam perlakuan-Nya terhadap umat manusia Ia bersikap benar dan tidak berdosa. Tekad Allah untuk menghukum orang berdosa dengan maut bersumber pada keadilan-Nya; Ia marah terhadap dosa karena Ia mengasihi kebenaran. Dia menyatakan murka-Nya terhadap segala bentuk kefasikan, khususnya penyembahan berhala, ketidakpercayaan, dan perlakuan tidak adil terhadap sesama manusia. Yesus Kristus, yang juga disebut sebagai 'Orang Benar' juga mengasihi kebenaran dan membenci kejahatan. Perhatikan bahwa keadilan Allah tidak bertentangan dengan kasih-Nya. Sebaliknya, untuk memuaskan keadilan-Nyalah Dia mengutus Yesus ke dalam dunia sebagai karunia kasih-Nya dan sebagai korban-Nya karena dosa demi kita, supaya memperdamaikan kita dengan diri-Nya sendiri. Penyataan Allah yang terakhir akan Diri-Nya ialah Yesus Kristus; dengan kata lain, jikalau kita ingin sepenuhnya mengerti kepribadian Allah, kita harus memandang kepada Kristus, sebab dalam Dia berdiam seluruh kepenuhan ke-Allahan.

-----

* Kejadian 18:19
LAI TB, Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya."
KJV, For I know him, that he will command his children and his household after him, and they shall keep the way of the LORD, to do justice and judgment; that the LORD may bring upon Abraham that which he hath spoken of him.
Hebrew,
כִּי יְדַעְתִּיו לְמַעַן אֲשֶׁר יְצַוֶּה אֶת־בָּנָיו וְאֶת־בֵּיתֹו אַחֲרָיו וְשָׁמְרוּ דֶּרֶךְ יְהוָה לַעֲשֹׂות צְדָקָה וּמִשְׁפָּט לְמַעַן הָבִיא יְהוָה עַל־אַבְרָהָם אֵת אֲשֶׁר־דִּבֶּר עָלָיו׃
Translit, KI YEDATIV LEMA'AN 'ASYER YETSAVEH 'ET-BANAV VE'ET-BEITO 'AKHARAV VESYAMRU DEREKH YEHOVAH (dibaca 'Adonay) LA'ASOT TSEDAQAH UMISYPAT LEMA'AN HAVI 'YEHOVAH (dibaca 'Adonay) 'AL-'AVRAHAM 'ET 'ASYER-DIBER 'ALAV

1. מִשְׁפָּט - MISYPAT. Arti dasar kata ini ialah, bahwa ada cara yg benar bagi seseorang untuk membawakan diri, dan cara yang benar untuk memperlakukan orang lain. Perangai atau tingkah laku ini dapat dipaksakan secara hukum. Proses menyatakan hak perseorangan ialah keadilan, dan jika seseorang melakukan kejahatan maka benarlah bahwa dia patut dihukum. Hak-hak Allah terungkap dalam undang-undang yg diberikan-Nya kepada manusia. Misypat berarti juga kepu-tusan yang tepat yg diberikan mengenai masalah-masalah yg sukar, khususnya oleh Urim dan Tumim (lihat tabernakel-vt318.html#p6908 ).

Ayat-ayat terkait:

Hak : Keluaran 23:6; Ulangan 10: 18; Yesaya 49:4
Keadilan: Kejadian 18:19; Ulangan 6:19; 2 Samuel 8:15; Ayub 8:3;Yesaya 1:17
Penghukuman : Mazmur 105:5; Yeremia 51:9; Hosea 5:l
Peraturan : Keluaran 21: I; Ulangan 4: 1; Yehezkiel 5:6
Hukum : Mazmur 19:11; 103:6: 119:7 dll
Keputusan : Keluaran 28: 15; Bilangan 27:21; Ulangan 17:8-9; 1 Raja 3:28.




* 2 Samuel 8:15
LAI TB, Demikianlah Daud telah memerintah atas seluruh Israel, dan menegakkan keadilan dan kebenaran bagi seluruh bangsanya.
KJV, And David reigned over all Israel; and David executed judgment and justice unto all his people.
Hebrew,
וַיִּמְלֹךְ דָּוִד עַל־כָּל־יִשְׂרָאֵל וַיְהִי דָוִד עֹשֶׂה מִשְׁפָּט וּצְדָקָה לְכָל־עַמֹּו׃
Translit, VAYIMLOKH DAVID 'AL-KOL-YISRA'EL VAYEHI DAVID 'OSEH MISYPAT UTSEDAQAH LEKHOL-AMO

2. צְדָקָה - TSEDAQAH (dan kata-kata seakar).

Kata ini mempunyai aneka pengertian. Arti pertama agaknya ialah kelurusan secara harfiah. Tapi sudah sejak zaman Bapak leluhur tsedaqa mempunyai arti rohani, yaitu sesuai dengan suatu ukuran yang diterima. Umpamanya hidup Yakub yg memenuhi syarat-syarat perjanjiannya untuk menggembalakan domba Laban. disebut TSEDAQAH ('kejujuranku', Kejadian 30:33). Musa membicarakan neraca-neraca dan batu-batu timbangan yang betul (Imamat 19:36) atau utuh dan tepat (Ulangan 25:15) - terjemahan צֶדֶק - TSEDEQ: ia menuntut supaya para hakim Israel menghakimi dengan pengadilan yang adil (juga TSEDEQ), Ulangan 16: 18, 20. Pembicara pertama dalam suatu pertikaian nampaknya benar ( צַדִּיק - TSADIQ) sehingga orang lain menunjukkan kepalsuannya (Amsal 18:17). Bahkan benda-benda mati bisa menjadi TSEDEQ, umpamanya Mazmur 23:3, jalan yang benar, yang berarti jalan-jalan yang bisa dijalani oleh seseorang.

Karena ukuran tertinggi dalam hidup manusia diturunkan dari Tuhan, maka sesudah zaman Musa (bndingkan Ulangan 32:4) TSEDAQAH berarti kehendak Allah dan tindakan-tindakan yang diakibatkannya. "Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!" (Wahyu 15:3). Ayub bertanya, "Masakan rnanusia benar di hadapan Allah?" (Ayub 9:2). Tuhan 'walaupun kaya akan kebenaran Ia tidak menindasnya' (Ayub 37:23), karena tindakan Allah yg senantiasa bertindak sesuai dengan ukuran-Nya sendiri, senantiasa sempuma dan adil (Zefanya 3:5; Mazmur 89: 14). צִדְקָתְךָ - TSIDQATKHA (keadilan-Mu) dapat menggambarkan pemeliharaan Allah akan hidup manusia dan binatang (Mazrnur 36:7), dan Allah 'selalu berkata benar, selalu memberitakan apa yg lurus (Yesaya 45: 19),

Sesudah ini, melalui peralihan yang wajar, TSEDAQAH menjabarkan ukuran susila yang dipakai Allah untuk mengukur tindak tanduk manusia. Ia menetapkannya di hadapan mereka (Yesaya 26:7), mereka patut TSADIQ, kalau mereka hidup di hadapan Allah (Kejadian 6:9), dan dalam PB pelaku-pelaku dari Tauratlah yang dibenarkan di hadapan Allah (Roma 2:13). Keinginan Allah supaya hidup manusia sungguh-sungguh sesuai dengan susila yang dikehendaki-Nya, secara khusus di-bebankan kepada raja-raja (2 Samuel 8:15; Yeremia 22:15b), tapi setiap orang percaya yang benar diharapkan untuk melakukan TSEDAQAH (Mazmur 119: 121; Amsal 1:3). TSEDAQAH ialah ciri khusus dari Mesias (Yesaya 9:6; Zakharia 9:9). Dalam syair-syair PL ada beberapa pemyataan akan kebenaran diri sendiri (umpamanya di Mazmur 18:20-24; Ayub 12:4), tapi pernyataan-pernyataan ini lebih mengartikan bahwa si pembicara bebas dari tuduhan-tuduhan tertentu (Mazrnur 7:5-6), atau bahwa maksud hatinya sungguh-sungguh murni dan penyerahan dirinya tulus ikhlas, daripada merupakan tuntutan bahwa hidupnya tanpa cacat. Yehezkiel 18:9 melukiskan TSEDAQAH yg bisa dicapai oleh manusia dalam semangat hukum Taurat.

Berhubungan dengan pemerintahan ilahi, keadilan dan kebenaran menunjuk khususnya pada hukuman. Firaun mengaku, [color=green]"Tuhan itu yang benar, aku dan rakyatkulah yang bersalah" (Keluaran 9:27), dan penjahat yang disalibkan berseru, "Kita memang selayaknya dihukum" (Lukas 23:41). Tuhan tidak dapat menutup mata terhadap kejahatan (Habakuk 1:13), dan tak akan membengkokkan kebenaran (Ayub 8:3). Orang-orang kafir di Malta juga percaya kepada hukuman ilahi, apa yang mereka sebut Dewi Keadilan (Kisah 28:4). Keadilan Allah yang menghukum diibaratkan sebagai api yang menghanguskan (Ulangan 32:22; Ibr 12:29), dan orang jahat selayaknya mendapat hukuman (Roma 3:8).

Sejak zaman para hakim dan seterusnya, TSEDAQAH dipakai juga tentang tindakan-tindakan pembelaan Allah bagi orang-orang yang dianggap layak rnenerirnanya. dan dalam pengertian ini diterjemahkan dengan 'adil ': Hakim 5:11 'perbuatan Allah yang adil'. Tindakan-tindakan ini disebut dalam 2 Samuel 15:4; Amsal 3:33; Yesaya 58:2-3. Walaupun campur-tangan Allah mungkin ditunda, namun Ia akan menjadi cemburu karena tanah-Nya, dan belas kasihan kepada umat-Nya (Yoel 2: 18). Tapi gagasan ini membawa kita pada suatu segi tsedaqa yg lain lagi. Dalam Mazmur 51: 16 Daud berjanji bahwa lidahnya akan bersorak-sorai memberitakan keadilan Tuhan; maksudnya bukan pembenaran (ia mengaku sudah berbuat dosa) tapi pengampunan. TSEDAQAH telah dihubungkan dengan penebusan; Tuhan memenuhi janji-Nya sendiri akan penyelamatan, walaupun manusia tidak layak menerimanya (bandingkan Mazmur 31:1; 103:17; 143:1). Yesaya 45:21 menyebut 'Allah yang adil dan Juruselamat, artinya. Ia Juruselamat sebab adil. 1 Yohanes 1:9 menyebut Allah adil sebab Ia mengampuni dosa-dosa kita. Namun dalam Roma 3:26, kita masih harus mengerti 'benar ' dalam artinya yang lama. yaitu adil dalam hal menghukum.

PL juga mengenal suatu TSEDAQAH yang merupakan pemberian Allah kepada mereka yang percaya. Kejadian 15:6; Habakul 2:4. menyebut kebenaran ini, yang diterima karena ketergantungan manusia kepada rahmat Tuhan. Yesaya 54: 17 berbicara tentang kebenaran yg hamba-hamba Tuhan terima dari Dia. Dalam Tuhan ada suatu TSEDAQAH yg oleh kasih karunia-Nya menjadi milik seorang percaya (Yesaya 45:24). Kebenaran diri kita sama sekali tidak lengkap (Yesaya 64:6). tapi di dalam Tuhan 'seluruh keturunan Israel akan nyata benar ' (Yesaya 45:25). Satu abad kemudian. Yeremia menyebut Yehuda dan Tuhan sebagai 'tempat kediaman kebenaran (Yeremia 31:23). yaitu sumber kebenaran bagi orang yang percaya (lihat Laetsch, Biblical Commentary, Jeremiah. 1952, hlm 254. 191-192). Tapi sebagaimana Tuhan mengaruniakan kasih karunia-Nya atas orang yang tidak layak, demikian pula umat-Nya harus 'usahakanlah keadilan ' (Yesaya 1:17) dan mengadili perkara orang sengsara dan orang miskin dengan adil (Yeremia 22: 16). TSEDAQAH telah menjadi berarti 'kebaikan '.

Sesudah Zaman Pembuangan, Kata Aram צִדְקָה - TSIDQAH menjadi suatu istilah yang berarti 'sedekah' (kata serapan Arab), memberi uang kepada orang miskin (Daniel 4:27; Mazmur 112:9; bandingkan Matius 6:1).

Teladan TSIDQAH dalam segala artinya ialah Yesus Kristus, Ibrani 4:5 menyebut hidup-Nya yang benar, tanpa cela, yang lebih baik daripada kehidupan ahli Taurat dan orang Farisi (Matius 5:20). Ia menyerahkan hidup-Nya bagi orang lain (Yohanes 15: 13). la datang supaya Allah dapat mantap tetap benar walaupun Ia membenarkan orang yang berbuat dosa bila mereka percaya kepada Yesus (Roma 3:26), supaya orang Kristen bisa berada dalam Dia yang membenarkan dan menguduskan mereka (1 Korintus 1:30).


* Matius 5:10
LAI TB, Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
KJV, Blessed are they which are persecuted for righteousness' sake: for theirs is the kingdom of heaven.
TR, μακαριοι οι δεδιωγμενοι ενεκεν δικαιοσυνης οτι αυτων εστιν η βασιλεια των ουρανων
Translit Interlinear, makarioi hoi dediôgmenoi eneken dikaiosunês hoti autôn estin hê basileia tôn ouranôn

3. δικαιοσυνη - DIKAIOSUNÊ . yang terdapat 94 kali dalam PB, adalah kata Yunani yang sepadan dengan kata Ibrani TSEDAQAH. Biasanya kata itu diterjemahkan 'kebenaran '. tapi dalam 2 Korintus 6:7; 1 Timotius 6: 11; 2 Timotius 2:22; Ibrani 1:9; 2 Petrus 1:1 sebagai 'keadilan '. Di tempat-tempat lain terdapat terjernahan-terjernahan lain; 'kehendak Allah' dalam Matius 3:15, 'hidup keagamaan ' dalam Mat 5:20, 'pernbenaran dalam 2 Korintus 3:9, 'perbuatan yang baik ' dalam Titus 3:5.

Pemakaian DIKAIOSUNÊ sudah dipengaruhi oleh bahasa Ibrani TSEDAQAH. tapi khususnya bagi Paulus pikiran utama ialah pengakuan. bahwa keadilbenaran manusia mustahil cukup untuk memenuhi ukuran Allah. Paulus membedakan keadilan yang dicapai oleh usaha moral (apa yang disebutnya 'kebenaran karena menaati hukum Taurat) (Filipi 3 :9) dan kebenaran yang merupakan pemberian dari Tuhan.

Kebenaran ini bersumber pada Tuhan (Filipi 3:9) dan diterima sebagai anugerah berdasarkan karya Kristus (Roma 5:17). Kebenaran ini ialah kebenaran yang dicapai Kristus sendiri dalam ketaatan-Nva yang sernpurna pada kehendak Bapak dalam hidup dan mati, dalam mana Ia memikul kutuk Allah akibat pelanggaran-pelanggaran hukum ilahi. Keselamatan tercapai melalui suatu pertukaran secara absah antara orang berdosa dan Juruselamat: orang berdosa itu menerima kebenaran Kristus, Kristus dibuat menjadi dosa (2 Korintus 5:21: bandingkan 1 Korintus 1:30: 2 Petrus 1:1). Pemberian ini diberikan Tuhan kepada semua orang yang percaya (Roma 3:22) dan merupakan dasar pembenaran (Roma 5:18). Mereka yang dibedung dalam kebenaran ini dibenarkan dan diterima sebagai benar di hadapan Pengadilan Allah (Roma 3:26). Bahwa Allah telah menyediakan pembenaran ini bagi orang-orang berdosa. merupakan kenyataan pusat dari Injil (Roma 1:17). Kebenaran ini tidak tergantung pada tingkat kita menaati hukurn Allah (Roma 3:21). karena iru adalah berdasarkan ketaatan Kristus yg sempurna kepada hukum dan kehendak Allah. Ajaran ini menurut Paulus bukan baru. tapi terdapat dalam PB (Roma 3:21). Ia mengutip Habakum dalam Roma 1:17. dan berbicara panjang tentang Abraham, yang dibenarkan oleh iman (Roma 4:3).

DIKAIOSUNÊ berarti penyesuaian dengan hukum, khusus-nya Hukum ilahi: Kristus memenuhi kebenaran, baik dalam hal la menaati Hukum Allah dalam kehidupan-Nya, maupun dalam hal Ia menerima hukuman Allah yg adil at as dosa dalam kernatian-Nya. Kebangkitan dan peninggian-Nya merupakan pengukuhan dan pensahihan bagi kebenaran-Nya (Ibrani 2:9: bandingkan Roma 2:7).

Artikel terkait : KEBENARAN, di kebenaran-vt716.html#p1646


* Yeremia 10:10
LAI TB, Tetapi TUHAN adalah Allah yang benar, Dialah Allah yang hidup dan Raja yang kekal. Bumi goncang karena murka-Nya, dan bangsa-bangsa tidak tahan akan geram-Nya.
KJV, But the LORD is the true God, he is the living God, and an everlasting king: at his wrath the earth shall tremble, and the nations shall not be able to abide his indignation.
Hebrew,
וַיהוָה אֱלֹהִים אֱמֶת הוּא־אֱלֹהִים חַיִּים וּמֶלֶךְ עֹולָם מִקִּצְפֹּו תִּרְעַשׁ הָאָרֶץ וְלֹא־יָכִלוּ גֹויִם זַעְמֹו׃ ס
Translit, VAYEHOVAH (dibaca : Va'Adonay) 'ELOHIM 'EMET HU-'ELOHIM KHAYIM UMELEKH 'OLAM MIQITSPO TIR'ASY HA'ARETS VELO-YAKHILU GOYIM ZAMO

4. אֱמֶת - 'EMET di PL dipakai dalam dua pengertian, Pertama, membicarakan kejadian-kejadian, apakah 'benar ' atau 'bohong ': umpamanya Ulangan 17:4; 1 Raja 10:6: 'benar'. Tapi jauh lebih lazim kat a itu dikenakan kepada sifat terpercayanya sese-orang, dan dalam hal ini emet diterjemahkan 'setia'. Sifat terpercaya ini adalah salah satu sifat Allah (Mazmur 31:6; Yeremia 10:10, Mazmur 108:4; Mazmur 146:6) yang tetap setia untuk selama-lamanya. "Ia menghakimi bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya dan mengirim kasih setia-Nya dan kebenaran" (Mazmur 57:4b), Firman-Nya tetap untuk selama-lamanya (Mazmur 119:89) dan perintah-perintah-Nya benar (Mazmur 119: 151). 'EMET adalah jawaban manusia kepada Allah dalam menaati hukum dan peraturan-Nya, dan merupakan dasar bagi persekutuan manusia; dari situlah timbul larangan dalam Keluaran 20:16 dan Ulangan 5:20.


* Yohanes 14:6
Kata Yesus kepadanya: 'Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.'
KJV, Jesus saith unto him, I am the way, the truth, and the life: no man cometh unto the Father, but by me.
TR, λεγει αυτω ο ιησους εγω ειμι η οδος και η αληθεια και η ζωη ουδεις ερχεται προς τον πατερα ει μη δι εμου
Interlinear : legei autô ho iêsous egô eimi hê hodos kai hê alêtheia kai hê zôê oudeis erkhetai pros ton patera ei mê di emou

5. αληθεια - ALÊTHEIA beserta kata-kata yang berkaitan dalam bahasa Yunani menunjuk kepada kebenaran secara budi. 'Seperti dalam bahasa hukum aletheia adalah duduk perkara yang nyata, yang masih harus dibuktikan terhadap berbagai pernyataan-pernyataan yang dikemukan oleh para pihak dalam pengadilan; begitu juga dalam bidang sejarah, ALÊTHEIA adalah duduk kejadian yg nyata seeara ilmu sejarah dikontraskan dengan dongeng, dan dalam ilmu filsafat hal yg sungguh-sungguh nyata, dalam arti yg mutlak ' (Bultmann, Theological Words on New Testament). Tapi dalam PB ALÊTHEIA bersama kata-kata serumpunnya sudah dipengaruhi oleh kata Ibrani 'EMET dan kadang-kadang sukar untuk mengetahui, apakah arti setepatnya dari kata-kata yang dimaksud.

Pengertian Ibrani dari sifat terpercaya mendominasi ayat-ayat seperti Roma 3:7; 15:8 (tentang Allah) dan 2 Korintus 7: 14; Efesus 5:9 (tentang manusia). Kesetiaan Allah adalah suatu gagasan yang terkandung di seluruh PB.

Ada juga pengertian Yunani akan sesuatu yang sungguh nyata dan lengkap, sebagai lawan dari sesuatu yang palsu dan yg tidak sempuma (misalnya Efesus 4:25); iman Kristen adalah khas kebenaran (Galatia 2:5; Efesus1:13), Pemakaian ini secara khusus terdapat dalam Yohanes. Yesus menyatakan bahwa Dia ialah kebenaran yang dipersonifikasikan (Yohanes 14:6); di dalam Dia kebenaran itu datang, Roh Kudus memimpin orang ke dalam kehenaran itu (16:13; bnd 14:17; 1 Yohanes 4:6), sehingga para murid Yesus mengetahuinya (Yohanes 8:32; 2 Yohanes 1), melakukannya (Yohanes 3:21), dan hidup di dalamnya (Yohanes 8:44). Firman kebenaran itu melahirkan kita kembali (Yakobus 1:18) dan kebenaran itu harus ditaati (Roma 2:8; Galatia 5:7).

Kata sifat αληθινος - ALÊTHINOS kadang-kadang mengandung pengertian 'sejati'. Artinya. sesuatu yang sungguh benar sebagai lawan dari hanya rupa saja atau tiruan. Dengan demikian Yesus ialah pelayan dari Kemah Sejati, sebagai lawan bayang-bayang dari upacara keimaman (Ibrani 8:2 dab), Yesus ialah kenyataan yang abadi ('yang benar), yang dilambangkan oleh roti dan anggur (Yohanes 6:32; 15:1). Begitu juga para penyembah yang benar (Yohanes 4:23), maksudnya bukan terutama sungguh-sungguh tapi sejati: ibadah mereka adalah benar-benar mendekati Allah, yang Roh itu, secara sungguh-sungguh. sebagai lawan dari ibadah formal-formalan, yang mengikat Allah hanya di Yerusalem atau Gunung Gerizim (Yohanes 4:21, lihat artikel di penyembah-sejati-the-true-worshipers-vt283.html#p617 ); upacara-upacara demikian paling banter hanya dapat melambangkan Allah dan senantiasa ada kemungkinan menggambarkan Allah secara salah.

Artikel terkait :
KEBENARAN, di kebenaran-vt716.html#p1646

AKULAH JALAN DAN KEBENARAN DAN HIDUP, di viewtopic.php?p=467#467

PENYEMBAH SEJATI (The true worshipers), di penyembah-sejati-the-true-worshipers-vt283.html#p617




Blessings,
BP
January 14, 2011

Sumber:
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, Vol 1, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2004, hlm 11-1

MITRA KERJA

1
INDONESIA-JAPAN ECONOMIC PARTNERSHIP AGREEMENT
(IJ-EPA)
PERJANJIAN KEMITRAAN EKONOMI INDONESIA-JEPANG
LATAR BELAKANG
Pada bulan Nopember 2004 disela-sela pertemuan APEC, Presiden RI, Susilo
Bambang Yudhoyono dan mitranya Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe sepakat
untuk membahas kemungkinan pembentukan Economic Partnership Agreement
(EPA). Hasil pembicaraan tersebut ditindaklanjuti antara Menteri Perdagangan
kedua pihak pada bulan Desember 2004.
Sebagai langkah awal adalah diadakannya Joint Study, melalui Joint Study Group
Meeting (JSG) sebanyak 3 kali pertemuan informal (Desember 2004-Juli 2005). Hasil
JSG merekomendasi manfaat perlunya EPA antara kedua negara berupa Indonesia-
Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA), yang kemudian diikuti dengan seri
perundingan/negosiasi sebanyak 6 (enam) putaran sejak Juli 2005 sampai dengan
November 2006.
Pada akhir negosiasi tanggal 24 Nopember 2006 di Tokyo, kedua Chief Negotiator,
Ambassador Soemadi DM Brotodiningrat dan Mr. Mitoji YABUNAKA
menandatangani Record of Discussion yang mencakup persetujuan prinsip atas
bagian-bagian utama dari 13 kelompok negosiasi dan menyepakati untuk
melakukan finalisasi dari perjanjian sesegara mungkin.
Pada tanggal 21-22 Juni 2007, telah dilakukan negosiasi akhir dalam kerangka wrapup
meeting. Hasil negosiasi tersebut berupa Record of Discussions yang kemudian
disepakati oleh kedua Chief Negotiator, yaitu Ambassador Soemadi DM
Brotodiningrat dan Mr. Masaharu KOHNO, Wakil Menteri Luar Negeri. Hasil tersebut
sebagai landasan bagi langkah selanjutnya yang akan menyelesaikan pending issue
dan merapikan draft teks dari sisi bahasa dan hukum.
KEPENTINGAN INDONESIA
Beberapa alasan yang mendasari Indonesia untuk menjalin kerjasama melalui EPA
dengan Jepang, diantaranya adalah:
o Jepang merupakan mitra dagang dan investor utama buat Indonesia, dan
Indonesia adalah penerima terbesar ODA Jepang;
o Akses Pasar untuk produk Indonesia ke pasar ekspor terbesar mewakili 20% dari
ekspor yang ada, sedangkan Jepang merupakan sumber impor terbesar kedua
bagi Indonesia (13%);
o Peluang untuk mengirim tenaga kerja semi terampil;
o EPA memberi kepastian akses pasar yang lebih prefensial dan luas dibandingkan
dengan program seperti Generalized System of Preferences (GSP), dan
menempatkan Indonesia sejajar dengan negara lain yang telah memiliki
perjanjian dengan Jepang seperti Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di
ASEAN; sedangkan Brunei dan Vietnam menyusul.
2
TIGA PILAR EPA
Tidak seperti perjanjian perdagangan bebas sebelumnya, IJ-EPA merupakan
kerjasama perdagangan yang mencakup tidak hanya LIBERALISASI, namun juga
sektor lainnya, anatara lain jasa, investasi, energi dan sebagainya, yang tercakup
dalam TIGA PILAR utama yaitu:
a. Fasilitasi Perdagangan dan investasi :
o Upaya bersama untuk memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan
tingkat kepercayaan bagi investor Jepang;
o Kerjasama di bidang prosedur kepabeanan, pelabuhan dan jasa-jasa
perdagangan, HKI, standar;
b. Liberalisasi: menghapuskan/mengurangi hambatan perdagangan dan investasi
(bea masuk, memberi kepastian hukum);
c. Kerjasama: kesepakatan untuk kerjasama dalam meningkatkan kapasitas
Indonesia sehingga lebih mampu bersaing dan memanfaatkan secara optimal
peluang pasar dari EPA.
IJ-EPA merupakan kerjasama yang komprehensif dan lebih memberikan peluang
daripada kesepakatan dalam WTO, sehingga sering disebut dengan WTO PLUS.
Untuk mengakomodasi ke-komprehensifan dan memperlancar jalannya perundingan,
maka IJ-EPA mengelompokkan perundingan ke dalam 13 Expert Groups (EG), yaitu:
1. Trade in Goods
2. Customs Procedures
3. Rules of Origin
4. Investment
5. Improvement of Business Environment & Promotion of Business Confidence
6. Trade in Services
7. Movement of Natural Persons
8. Energy and Mineral Resources
9. Intellectual Property Rights (IPR)
10. Competition Policy
11. Technical Cooperation and Capacity Building
12. General Provisions
13. Government Procurement
GARIS BESAR KEUNTUNGAN EPA BAGI INDONESIA
Dengan adanya perjanjian kerjasama IJ-EPA, Indonesia akan memperoleh beberapa
keuntungan dan manfaat, antara lain:
a. Kemitraan dalam EPA menggambarkan kepentingan dari kedua negara yang
mengikatkan diri;
b. Manfaat dari EPA
o di bidang perdagangan: barang dan jasa;
o di bidang investasi dan bisnis;
o peningkatan kapasitas bagi Indonesia
c. Elemen Utama EPA yang penting bagi Indonesia:
o Peningkatan akses pasar produk ekspor Indonesia ke Jepang;
3
o Kerjasama dalam peningkatan kapasitas untuk memperbaiki daya saing
Indonesia sehingga:
i. Keuntungan dari EPA optimal bagi Indonesia;
ii. Keuntungan dapat diraih oleh sebanyak mungkin lapisan masyarakat,
termasuk UKM;
o EPA dengan Jepang merupakan perjanjian komprehensif yang pertama;
o EPA konsisten dan komplementer dengan komitmen dan perjanjian
perdagangan lain, yaitu dalam lingkup WTO, lingkup regional: ASEAN
ataupun ASEAN + 1, dan dalam forum bilateral;
o EPA konsisten dengan program reformasi dalam negeri:
•strategi ofensif untuk meraih pasar untuk produk yang kita dapat bersaing
dan meningkatkan investasi;
•strategi defensif untuk melindungi yang belum siap (yaitu jangka waktu
yang lebih lama atau tidak masuk dalam komitmen);
Selain itu dengan adanya EPA Indonesia memiliki beberapa kepentingan, yaitu:
a. EPA dapat meningkatkan investasi dari Jepang;
b. EPA akan meningkatkan kapasitas daya saing Indonesia secara umum maupun
di sektor-sektor tertentu, antara lain:
o Peningkatan kapasitas, khususnya di area standardisasi produk dan pengujian;
kebersihan dan standar kesehatan untuk produk makanan dan minuman;
o Pelatihan ketrampilan dan teknologi di sektor manufaktur yang akan
meningkatkan mutu produk Indonesia di pasar domestik dan internasional;
o Program-program peningkatan kapasitas di bidang energi, industri, pertanian,
promosi ekspor dan investasi dan pengembangan UKM;
Sebaliknya, Jepang juga memiliki beberapa kepentingan dengan adanya EPA,
antara lain karena:
o Indonesia merupakan negara terbesar di ASEAN dan secara ekonomi, politik dan
geografi adalah penting dan strategis;
o Transparansi dan kepastian hukum untuk investasi, termasuk untuk investasi yang
sudah ada
MANFAAT SEKTOR BARANG DARI EPA
o Kesepakatan liberalisasi pasar oleh Jepang mencakup lebih dari 90% barang yang
diekspor Ind ke Jepang, termasuk produk industri dan agri-bisnis;
o Komitmen ini akan memberikan peluang yang setara kepada Indonesia di pasar
Jepang dalam menghadapi negara pesaing tertentu yang sudah mengadakan
perjanjian EPA dengan Jepang (a.l. Thailand, Filipina, Malaysia, Meksiko);
c. Uraian berikut sebagai gambaran beberapa produk yang memperoleh
keuntungan dengan dibentuknya IJ-EPA, antara lain produk sektor industri yang
padat karya:
Produk kayu
o Penghapusan bea masuk ke pasar Jepang sebagian produk kayu;
4
o Penghapusan eskalasi tarif (semakin tinggi tingkat prosesing, semakin tinggi
tarif impor yang dikenakan misalnya bahan baku = 0% tarif, olahan tarif lebih
tinggi), contoh: mebel, produk dari kayu yang lain;
o Hal ini diharapkan meningkatkan industri perkayuan di Indonesia
Produk lainnya
Makanan dan minuman; buah-buahan (antara lain nanas, pisang), teh dan kopi
serta produk TPT; dengan adanya EPA dapat memberi peluang peningkatan
pangsa pasar ekspor indonesia ke pasar Jepang karena tarif bea masuknya turun
atau dihapuskan (misalnya tekstil dan pakaian diturunkan menjadi 0%).
Sektor Jasa
o Komitmen di bidang jasa tenaga kerja (mode 4- movement of natural persons)
yang diperoleh Indonesia dari Jepang akan memberikan peluang untuk
pengiriman tenaga kerja terampil seperti juru rawat, pekerja di sektor hotel
dan pariwisata, dan pelaut;
o Penyediaan jasa yang lebih efisien diharapkan akan meningkatkan daya saing
produk Indonesia;
Manfaat Investasi dari EPA
Indonesia merupakan salah satu negara tujuan penting bagi investasi Jepang,
walaupun peringkatnya sebagai negara tujuan menurun sejak krisis ekonomi.
o Di bidang manufaktur aliran terbesar adalah ke sektor otomotif/suku
cadang,elektrik/elektronik dan sektor kimia serta peralatan kantor;
 Memperdalam struktur industri dengan investasi industri pendukung
(components, parts, mould and dies), di mana supplier Indonesia dapat
juga berkembang dengan fasilitasi dari Manufacturing Industry
Development Center (MIDEC);
 Investasi untuk mengembangkan pertanian, perikanan dan kehutanan, di
mana kemitraan dan keikutsertaan UKM dapat difasilitasi dengan
berbagai proyek kerjasama;
 Investasi di bidang energi, termasuk bio-fuel yang juga akan di fasilitasi
melalui proyek kerjasama;
o Di bidang jasa, aliran terbesar adalah ke sektor keuangan dan asuransi,
perdagangan, transportasi dan real estate;
o EPA akan meningkatkan iklim usaha dan mendorong kepercayaan bisnis
melalui perbaikan/kepastian hukum bagi investor;
o Hasil EPA dan paket kebijakan investasi lain yang sedang dilakukan
Pemerintah RI diharapkan akan menjadi kerangka hukum baru dan penting
dalam meningkatkan kepercayaan dan memberikan perlakuan lebih baik
dan pasti (UU Penanaman Modal, Revisi UU Pajak dan Bea Cukai);
o Keuntungan EPA diharapkan akan memberikan daya tarik bagi investor
asing berinvestasi di Indonesia.
Manfaat Kerjasama di Bidang Peningkatan Kapasitas (Cooperation in Capacity
Building)
o Selain sepakat untuk menghapuskan/mengurangi bea masuk, kedua negara
juga menyepakati kerjasama dalam rangka peningkatan kapasitas produsen
penghasil produk industri pertanian, perikanan dan kehutanan;
5
o Aspek Kerjasama di bidang akses pasar merupakan hal penting dari EPA, dan
inilah alasan mengapa disebut WTO plus:
 Kerjasama tersebut meliputi: Pembangunan Pusat Industri Manufaktur
yang berfokus pada Otomotif, Mould and Dyes, dan Welding, promosi
ekspor dan bantuan untuk UKM;
 Kerjasama untuk menjamin ketersediaan Sumber Perikanan secara
berkesinambungan (Sustained Marine Resources) merupakan hal penting
dalam kerjasama dan membantu Indonesia memelihara sumber bahari
dalam jangka panjang;
 Agribisnis akan diuntungkan dari beberapa proyek seperti Pengembangan
Pusat Makanan dan Minuman dan juga program lain untuk para petani
kecil dan nelayan;
o Jepang akan memperpanjang bantuan teknis di sejumlah sektor lain yang
penting (antara lain energi, pelatihan tenaga kerja dan ketrampilan, industri
manufaktur, agribisnis, perikanan, promosi ekspor dan UKM);
o Pemanfaatan kayu (ukuran kecil) untuk industri guna membantu industri
sektor kehutanan;
o Kerjasama ekonomi dan teknis di bidang pelatihan dan penelitian yang akan
dibahas lebih lanjut;
PENUTUP
a. Meskipun EPA Indonesia-Jepang adalah Kemitraan Ekonomi yang diharapkan
akan menguntungkan kedua belah pihak secara berimbang, namun EPA ini juga
memperhatikan adanya tingkat pembangunan ekonomi yang tidak seimbang
antara kedua negara. Hal ini tercermin dalam (i) ruang lingkup (coverage) dari
fast-track (Pihak Jepang akan melakukan pembebasan bea masuk bagi sekitar
80% tariff lines atau sekitar 91% value ekspor Indonesia ke Jepang, sementara
Indonesia sekitar 35% untuk ekspor Jepang ke Indonesia), dan (ii) Indonesia akan
memperoleh bantuan Jepang dalam Kerjasama Peningkatan Kapasitas di
berbagai bidang.
b. EPA merupakan komplementer untuk kerjasama regional lebih luas seperti
ASEAN plus, APEC dan WTO Putaran Pembagunan Doha;

KATA-KATA BIJAK

By;ANAK  ALAMBOYS


dan Kata-Kata Bijak adalah rangkaian kata-kata yang penuh makna. Makna yang dalam dari untaian kata-kata ini membuatnya menjadi begitu berarti dan indah sehingga disebut kata mutiara.

Di Artikel kali ini, Blog ini akan menyajikan rangkuman dan kumpulan kata kata Mutiara buat anda yang bermakna dalam, penuh arti, kata kata motivasi yang memberi dorongan positif bagi jiwa dan pikiran yang membacanya, sehingga mampu membawa aura sehat dalam kehidupan sehari-hari yang tak pernah lepas dari permasalahan, problematika dan kesulitan.

ini dikumpulkan dari berbagai sumber, baik itu buku, literatur, ucapan dari tokoh-tokoh terkenal, dan sebagainya. Semoga bermanfaat bagi anda.


________________________________________
Janganlah mencari Tuhan karena anda membutuhkan jawaban. Carilah Tuhan karena anda tahu bahwa Dia lah jawaban yang anda butuhkan.

Sebenarnya Anda lebih berani dari yang anda duga, lebih kuat dari yang anda tahu, dan lebih pintar yang anda kira, namun itu semua tersembunyi dibalik diding tipis bernama keragu-raguan.

Senyum mampu menyelesaikan banyak masalah, dan diam mampu membuat kita terhindar dari banyak masalah.

Diam Bukanlah kelemahan, jika di iringi dengan perbuatan dan hasil nyata.
Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar adalah dengan mencintai apa yang Anda lakukan, walaupun sebenarnya anda membencinya.

Harapan tinggallah harapan jika tidak disertai tindakan, impian tinggallah impian jka tidak selaras dengan kemampuan.
Hanya karena kamu mendengar apa yg dilakukan seseorang, tak berarti kamu bisa menghakiminya. Kamu tak tahu apa yg telah dilaluinya.

Tidak seorang pun punya kemampuan untuk melakukan sesuatu hal sempurna, tapi setiap orang diberi banyak kesempatan untuk melakukan hal yang benar.
Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang diidamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan.

Kelakukan kita terhadap kehidupan, menentukan sikap kehidupan terhadap kita.
Matahari yang sebesar itu pun perlu bulan untuk bisa menerangi setiap sudut bumi.

Seseorang tak akan pernah bisa mencintai Anda dengan tulus dan apa adanya, jika Anda selalu menyembunyikan kekurangan Anda darinya.
Hidup ini seperti piano.Berwarna putih dan hitam. Namun,ketika Tuhan yang memainkannya,Semuanya menjadi indah.

Saat anda mendapatkan yang biasa ketika mendambakan yang terbaik, bersyukurlah, karena anda tidak mendapatkan yang terburuk.
"Kegagalan adalah peluang untuk hal yang lebih baik. Kegagalan adalah batu loncatan untuk pengalaman yang berharga. Suatu hari nanti Anda akan bersyukur untuk beberapa kegagalan yang anda alami. Percayalah, ketika satu pintu tertutup untuk anda, sebenarnya pintu yang lain selalu terbuka"

Melihat kebelakang akan membawa kejelasan di depan. Belajar dari kesulitan dulu akan membawa berkah sekarang dan nanti.
Hidup adalah memilih, namun untuk memilih dengan baik, Anda harus tahu siapa Anda dan apa yang Anda perjuangkan, ke mana Anda ingin pergi dan mengapa Anda ingin sampai di sana.

"Keyakinan adalah percaya dengan apa yang tidak kita lihat, dan upah dari keyakinan adalah melihat apa yang kita yakini."
Kesedihan adalah ibarat terdampar di gurun pasir. Hal terbaik adalah berusaha keluar dari gurun pasir tersebut.

Inti dari kebahagiaan adalah kumpulan kebahagiaan dari hal-hal kecil.
Sebenarnya sangatlah mudah menjadi Bahagia. Kebahagiaan akan datang saat kita memaafkan diri kita sendiri, memaafkan orang lain, dan hidup dengan penuh rasa syukur. Tidak pernah ada orang egois dan tidak tahu berterima kasih mampu merasakan bahagia, apalagi membuat orang lain bahagia. Hidup ini memberi, bukan meminta."

Kebahagiaan adalah pengalaman spiritual dimana setiap menit hidup dilalui dengan cinta, dan rasa syukur.
Jangan takut akan bayangan, karena bayangan berarti ada suatu cahaya yang bersinar di dekatnya.

Masa-masa terbaik dalam hidup adalah saat kita mampu menyelesaikan masalah sendiri, Masa-masa suram kehidupan adalah saat kita menyalahkan orang lain atas masalah yang kita hadapi.
"Manusia seperti puluhan kolam, masing-masing memantulkan cahaya dari bulan yang sama."

"Kebijaksanaan adalah pemahaman nilai-nilai abadi dan nilai-nilai hidup."
"Kebaikan adalah lebih penting daripada kebijaksanaan, dan menyadari hal ini adalah awal dari kebijaksanaan."

Bijaksana adalah kumpulan dari perjalanan hidup kita. Kebijaksanaan tidak bisa dicari, tidak bisa diberikan, dan tidak bisa dibagikan. Kebijaksaan adalah diri kita sendiri.
Jika anda merasa pendapat anda tidak didengar, ketahuilah, sebenarnya anda tengah belajar untuk menghargai.

Setiap kejadian-kejadian kecil hidup kita adalah bagian dari harmoni total alam semesta, semuanya sudah ada yang mengatur dengan sempurna. Jalanilah hidup apa adanya.
Orang Bijak adalah orang yang menyimpan kebijakannya untuk dirinya sendiri.

Bicaralah dari hati dan dengan hati, karena hati bisa mendengar lebih tajam daripada telinga.
Jangan terlemahkan oleh angin permasalahan. Layang-layang mampu terbang tinggi karena berani melawan angin. Hanya layang-layang yang putus benang yang hanyut oleh angin.

Jika anda merasa tidak memiliki hal yang berharga, ketahuilah, anda memiliki hal yang tak ternilaikan, yaitu senyuman.
Jika anda melalui hidup anda tanpa masalah, ketahuilah, anda melewatkan masa terindah hidup anda.

Berjalan lah seperti kau tak membutuhkan uang, mencintailah seperti kau tak pernah terluka, berdansalah seperti tak ada orang yang memperhatikan.
Saat kau berpikir tentang orang yang cantik dan tampan, pikirkanlah bahwa kau adalah bagian dari mereka.

Berbuat baik pada orang lain lebih sulit daripada berperang melawan penjajah.
Mengucapkan Maaf hanya mampu dilakukan oleh orang-orang pemberani.

Anda harus jadi ulat terlebih dahulu jika ingin menjadi kupu-kupu
Kekuatan bukanlah tentang memukul sekuat tenaga, tetapi tentang ketepatan sasaran.

Kemenangan adalah bagian terkecil dari sebuah pertandingan.
Pemenang bukannya tak pernah gagal, tetapi tidak pernah menyerah.

Tuhan telah memberikan kita Ikan, tinggal kita yang harus memgail untuk mendapatkannya.
Keindahan sejati tak bisa dilihat oleh mata, hanya hati yang mampu merasakan keindahan sebenarnya.

Waktu akan terasa lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu panjang bagi yang gelisah, dan terlalu pendek bagi yang bahagia. Namun Waktu adalah keabadian bagi yang mereka mampu bersyukur.
Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Fokuslah pada kelebihan kalian, jangan fokus pada kekurangan kalian.

Jika anda telah berusaha untuk mengubah sesuatu namun tetap tak berhasil, cobalah untuk mengubah pandangan anda.
Melepaskan orang yang di cintai jauh lebih sulit dibanding menerima cinta yang baru bagi hatimu.

Ketika anda tulus mencinta, tak akan pernah ada kata menyerah. Meski pikiran ingin berputus asa, namun hati tetap ingin mencoba.
Jangan terlalu lama menangisi apa yg telah terjadi. Hal yg kamu tangisi saat ini mungkin hal yang akan kamu syukuri suatu saat nanti.

Jika kamu meninggalkan seseorang, berikanlah alasan. Tak ada yg lebih menyakitkan daripada ditinggalkan tapi tak ada penjelasan.
Dalam hidup, anda tak akan selalu mendapatkan apa yang paling anda inginkan, terkadang anda hanya mendapat pelajaran yang sebenarnya lebih anda butuhkan.

Sesuatu yang tampak adalah hal yang tak akan pernah kekal. Mata, telinga dan bibir tak dapat bercerita lebih panjang dari usia manusia.
Aku lebih takut kepada orang yang melatih 1 buah jurus tendangan 1000 kali, daripada kepada orang yang berlatih 1000 jurus tendangan 1 kali. - Bruce Lee

Orang pintar bukanlah orang yang menuntut ilmu setinggi langit untuk mendapatkan ijasah, namun orang yang berusaha sekuat tenaga hingga mampu mempekerjakan dan menggaji orang yang menuntut ilmu setinggi langit untuk mendapatkan ijasah.
Sebenarnya Tuhan menurunkan Keajaiban dan mukjizat setiap waktu bagi kita yang mau berpikir dan berusaha, yaitu "Kesempatan".

Wanita dewasa bukanlah dia yg ingin terlihat sempurna utk semua pria, tapi dia yang ingin terlihat cantik untuk satu pria yang dicintainya.
Percayalah, hari ini akan lebih indah daripada kemarin jika kita mengawalinya dengan doa dan senyuman.

Sebuah senyuman dapat terjadi secepat kilat, namun kenangannya mampu bertahan seumur hidup. Senyumlah.
Teguran dan Kritikan itu ibarat obat. Terasa pahit awalnya, tetapi akan terasa khasiatnya ketika sudah diminum.

Ujian kehidupan itu tidak lebih sulit daripada ujian anak Sekolah Dasar, karena kita tidak dilarang untuk bertanya kepada teman, menyontek atau meniru, ataupun minta bantuan orang. Jadi, kenapa harus takut menghadapi ujian dalam kehidupan?
Hidup bukanlah tentang meratapi dan menunggu hujan badai berlalu, tapi tentang bagaimana kita menikmati dan belajar menari dalam hujan.

Indahnya hidup bukan karena Seberapa Banyak orang yang mengenal kita, namun Seberapa Banyak orang yang berbahagia karena kita.
Sejatinya, dalam cacian dan makian terbersit sebuah pujian yang merupakan kebalikan dari cacian dan makian tersebut.

Lakukanlah yang terbaik sekarang, karena sebenarnya waktu sangat cepat berlalu. Jangan sampai kita menyesali saat waktu sudah tak lagi bersahabat dengan kita.
Berani berlayar Tanpa mengetahui teknik berlayar, Tanpa Kemampuan membaca peta, dan Tanpa Kemampuan memprediksi arah angin dan cuaca adalah hal yang Nekad dan Konyol.

Dibalik kebencian orang terhadap kita, sebenarnya terdapat kekaguman atas yang tidak mereka mampu atau miliki pada diri kita.
Belajarlah dari kesalahan orang lain. Karena Anda tidak akan pernah punya cukup waktu dan dana untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri.

Pengalaman Bukanlah Apa yang Terjadi pada diri Kita, tetapi adalah Apa yang Kita Lakukan atas apa yang Terjadi.
Hanya Butuh Sedikit Perbedaan (0,02 detik) ketika Usain Bolt (9,72 detik) memecahkankan rekor dunia balap lari 100m yg dipegang oleh Asafa Powell (9,74 detik) pada tahun 2008. Demikian juga dalam hidup, Hanya Butuh Sedikit Perbedaan pola pikir dan tindakan untuk mengubah diri kita dari seorang Pecundang menjadi seorang Pemenang.

Berhentilah mencari alasan kenapa anda tidak sukses, mulailah mencari jawaban bagaimana agar anda sukses.
Percayalah semua masalah dan rintangan yang kita hadapi bukanlah untuk melemahkan kita. Justru ini akan menjadikan kita lebih kuat, lebih dewasa, lebih bijaksana, lebih sabar dan lebih beriman.

Mereka yang disaat muda sibuk membeli barang yang tidak diperlukannya, maka disaat tua akan sibuk menjual barang yang diperlukannya.
Jika Cobaan sepanjang Sungai, maka Kesabaran itu seluas Samudra. Jika Harapan sejauh Hamparan Mata memandang, maka Tekad mesti seluas Angkasa membentang. Jika Pengorbanan sebesar Bumi, maka Keikhlasan harus seluas Jagad Raya.

kita selalu terpaku pada pikiran bahwa kita harus lebih baik dari orang lain. Namun sejatinya adalah kita harus menjadi lebih baik dari diri kita yang kemarin. - Dudi Jaya
Kadang kita terlalu fokus terhadap kelemahan kita, dan melupakan kelebihan yang kita miliki. Padahal setiap manusia diciptakan untuk menjadi pemenang dengan semua kelebihan yang dimiliki.

gagal bukanlah karena kita tidak bisa, tapi karena kita tidak mau untuk menghindari kegagalan. dan satu-satunya cara menghindari kegagalan adalah menggapai kesuksesan.
Dan untuk menggapai kesuksesan, kita harus bisa menaklukkan rintangan, kesulitan, cobaan dan godaan, kerena rintangan, kesulitan, cobaan dan godaan bukanlah penghalang, tetapi bensin yang akan menambah bara kesuksesan.

Sangat sulit untuk menjadi nomer satu, namun jauh lebih sulit untuk menjadi dirimu sendiri.

Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semuanya adalah sebab dan akibat. Seperti kesuksesan datang akibat dari ketekunan dan kegigihan dan Kemiskinan datang akibat kemalasan dan kebodohan.

Semoga diatas mampu memberikan manfaat positif bagi anda dan kehidupan anda. Kata-kata mutiara terbaik sepanjang masa ini akan terus ditambah, sehingga jangan lewatkan untuk terus berkunjung ke blog ini. Jika anda berkenan, anda juga bisa membaca lebih lanjut :

TEORI ORGANISASI UMUM



By .ANAK ALAMBOYS




TEORI ORGANISASI PUBLIK, dan ORGANISASI & MANAJEMEN PEMERINTAHAN
oleh Perkembangan Paradigma Teori Organisasi pada 11 Januari 2010 pukul 12:46 •
TEORI ORGANISASI PUBLIK, dan ORGANISASI & MANAJEMEN PEMERINTAHAN
Oleh
Suhardi Mukhlis, Drs, M.Si.
Lektor, NIDN/NIPY 10 110666 01/125 033 012
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
RAJA HAJI
TANJUNGPINANG


PENDAHULUAN

Administrasi

Administrasi berasal dari kata “Ad” dan “Ministro” (latin) yang berarti “melayani” atau “menyelenggarakan” (Webster, 1974).

Administrasi ialah proses kegiatan penyelenggaraan yang dilakukan oleh seorang administrator secara teratur dan diatur menerusi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan untuk mencapai hala tuju yang telah ditatapkan.

Administrasi ialah proses kerja sama secara rasional untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif.

Administrasi adalah pengkoordinasian dan pengarahan sumber-sumber tenaga manusia dan material untuk mencapai tujuan yang diinginkan (John M. Phiffner dan RV Presthus dalam buku Public Administration).

Administrasi menekankan kepada kegiatan pengkoordinasian orang-orang yang berkerjasama, alat-alat dan dana yang digunakan untuk mencapai tujuan yang inginkan.

Administrasi adalah pengarahan, kepemimpinan, dan pengendalian dari usaha-usaha kelompok orang dalam rangka pencapaian tujuan yang umum atau pokok (William H. Newman dalam buku Administration Action).

Pelaksana administrasi adalah seorang yang disebut administrator. Ketika organisasi belum maju dan belum terlalu kompleks, seorang administrator melaksanakan fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Tetapi ketika kegiatannya telah maju dan bersifat kompleks, maka tugas administrator lebih ditumpukan kepada pengawasan dan koordinasi.

Tugas seorang administrator dalam melakukan administrasi mencakup koordinasi dan pengawasan/pengendalian.

Pada saat kegiatan administrasi telah maju, maka pelaksanaan administrasi dilaksanakan oleh orang-orang yang bekerjasama dalam melaskanakan tugas untuk mencapai tujuan bersama, dan untuk itulah diperlukan organisasi dan manajemen.



Organisasi

a) Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada.

b) Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

c) Ciri-ciri organisasi ialah: 1) terdiri daripada dua orang atau lebih, 2) ada kerjasama, 3) ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain, 4) ada tujuan yang ingin dicapai.

d) James D. Mooney
Organisasi adalah sebagai bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan bersama (Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose).

e) John D. Millet
Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama (Organization is the structural framework within which the work of many individuals is carried on for the realization of common purpose).

f) Herbert. A. Simon
Organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan hubungan-hubungan lain di dalam suatu kelompok orang-orang (Organization is the complex pattern of communication and other relations in a group of human being).

g) Chester L. Barnard
Organisasi adalah sebagai sebuah sistem tentang aktivitas kerjasama dua orang atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak pandang bulu, yang sebagian besar tentang persoalan silaturahmi (Organization is a system of cooperative activities of two or more person something intangible and impersonal. Largely a matter of relationship).

h) Dwight Waldo
Organisasi adalah sebagai suatu struktur dari kewenangan-kewenangan dan kebiasaan-kebiasaan dalam hubungan antara orang-orang pada suatu sistem administrasi (Organization is the structure of authoritative and habitual personal interrelations in an administrative system).

i) Luther Gulick
Organisasi adalah sebagai suatu alat saling hubungan satuan-satuan kerja yang memberikan mereka kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur kewenangan; dus dengan demikian pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada para bawahan yang menjangkau dari puncak sampai ke dasar dari seluruh badan usaha ( Organization is the means of interrelating the subdivisions of work by allotting them to men who are placed in a structure of authority, so that the work may be coordinated by orders of superiors to sub ordinates, reaching from the top to the bottom of the entire enterprise).

Organisasi sebagai suatu kelompok orang yang bersatu dalam tugas-tugas, terikat pada lingkungan tertentu, menggunakan alat teknologi dan patuh pada peraturan (Malinowski).

Organisasi timbul bilamana orang-orang yang bergabung di dalam suatu usaha mencapai tujuan bersama (James D. Mooney).

Organisasi ada bila orang-orang berhubungan satu dengan yang lain, mau bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama (Chester I. Barnard).

Organisasi sebaai suatu kesatuan, yaitu sekelompok orang yang terlibat bersama-sama di dalam hubungan yang resmi untuk mencapai tujuan-tujuan (Henry L. Sisk).

Organisasi merupakan suatu sistem terbuka, yang memiliki interaksi konstan dengan lingkungannya, serta terdiri dari banyak sub-grup, unit-unit jabatan, susunan hierarki serta segmen yang tersebar secara geografis (Schein).

Organisasi dapat dilihat dengan dua cara berbeda, iaitu: 1) organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling berkaitan, dan memperoleh input untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta menyalurkan output hasil pengolahan ke lingkungan kembali, dan 2) organisasi sebagai sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama (Monir H. Thayeb).

p) Organisasi dapat diartikan dalam dua macam, yaitu:
1. Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan;
Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.

q) Sinonim Organisasi
Institusi/lembaga;
Kelompok yang menampung aspirasi masyarakat; punya aturan tertulis atau tidak; tumbuh dalam masyarakat; mencapai tujuan bersama; dibentuk oleh pemerintah atau swasta.
Birokrasi, dan
a. Etimologi (asal kata): bureau=meja kratia (cracein)=pemerintahan, dus pemerintahan atau administrasi melalui kantor.
b. Administrasi dan manajemen: badan administrasi atau badan manajemen (administrative body atau management body), dus suatu badan yang menyelenggarakan suatu kegiatan atau pekerjaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (baik dalam bidang pemerintahan maupun swasta).
c. Sistem: sistem kerja yang berlandaskan suatu jaringan tata-hubungan kerjasama sesuai dengan tata aturan dan prosedur yang ditentukan.

r) Organisasi formal
Organisasi yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi).

Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, iaitu: 1) goals oriented (berorientasi tujuan), 2) Psychosocial system (sistem hubungan sosial), 3) structured activities, 4) technological system.

Kesimpulan:
Organisasi adalah: 1) wadah atau tempat terselenggaranya administrasi; 2) didalamnya terjadi berbagai hubungan antar-individu maupun kelompok, baik dalam organisasi itu sendiri maupun keluar; 3) terjadinya kerjasama dan pembagian tugas; 4) berlangsungnya proses aktivitas berdasarkan kinerja masing-masing.

u) Organisasi Publik
Organisasi publik adalah 1) organisasi yang terbesar; 2) yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup negara; 3) mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara terlembaga 4) sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan 5) melayani keperluannya, 6) sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan, 7) serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan. Organisasi publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang dikenal sebagai birokrasi pemerintah (organisasi pemerintahan). Atau satu-satunya organisasi didunia yang mempunyai wewenang merampok harta rakyat (pajak), membunuh rakyat (hukuman mati), dan memenjarakan rakyat.

Organisasi formal v informal
Organisasi formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Organisasi informal akan timbul apabila anggota organisasi formal merasa keinginannya tidak terpenuhi oleh organisasi formal. Hubungan organisasi formal dengan organisasi informal bersifat berbanding terbalik “semakin tinggi tingkat kepuasan pegawai, maka semakin kecil kemungkinan munculnya atau terbentuknya organisasi informal.

Faedah organisasi informal terhadap organisasi informal
1) boleh dijadikan sarana komunikasi,
2) boleh dijadikan alat pemersatu dan menghilangkan frustasi,
3) boleh dijadikan pendorong agar rajin bekerja.

Manajemen

g) Manajemen adalah seni melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang-orang (Mary Parker Follet). Atau sebagai pengaturan atau pengelolaan sumberdaya yang ada sehingga hasilnya maksimal.

h) Manajemen adalah tindakan atau kemampuan untuk memperoleh hasil yang diinginkan dengan menggunakan orang-orang yang mempunyai keahlian khusus.

i) Manajemen selalu digunakan dalam hubungannya dengan orang-orang yang menjalankan kepemimpinan di dalam suatu organisasi. Dus manajemen didefenisikan sebagai suatu proses kegiatan manajer dalam mengambil keputusan, mengkoordinasikan usaha-usaha kelompok, dan kepemimpinan (J. G. Longenecker).

j) Manajemen meliputi koordinasi orang-orang dan koordinasi sumber-sumber material untuk mencapai tujuan organisasi (Kast & Rosenzweig). Sedangkan Henry L. Sisk mendefenisikan manajemen sebagai koordinasi dari semua sumber (tenaga manusia, dana, material, waktu, metode kerja dan tempat) melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian supaya dapat mencapai sasaran yang diinginkan.

d) Kesimpulan:
Manajemen lebih banyak berhubungan dengan pengambilan kebijaksanaan, koordinasi dan kepemimpinan. Koordinasi adalah menyelaraskan (mensinkronisasikan) dan menyatukan tindakan-tindakan kelompok orang dalam organisasi (William H. Newman).

Hubungan administrasi, organisasi, dan manajemen

Dalam melaksanakan administrasi, seorang administratur dibantu oleh orang-orang yang bekerjasama dalam menjalankan tugas-tugas dan tugas-tugas tersebut harus diselaraskan dan dipadukan agar mengarah pada tujuan yang ingin dicapai.

Kerjasama orang-orang dalam mencapai tujuan, perlu disusun dan diatur, dan untuk itu administrasi memerlukan organisasi.
Karena dalam admnistrasi yang dihadapi adalah orang-orang yang berkerjasama dengan akal dan perasaannya dengan menggunakan alat-alat dan materi lainnya, maka orang-orang perlu digerakkan menuju sasaran yang akan dicapai, untuk itu diperlukan manajemen.

Dari uraian di atas, maka administrasi modern dapat diartikan secara luas yaitu meliputi organisasi dan manajemen.

1.2. Terbentuknya Organisasi

Manusia makhluk sosial, makhluk bermasyarkat (homo socius, social animal, zoon politicon), tidak mungkin dapat hidup sendiri, cenderung bermasyarakat atau berkelompok (gregariousness).

Keperluan Manusia
Abraham Maslow

Keperluan fisik (physical need);
Keperluan rasa aman dan selamat (safety need);
Keperluan social (social needs);
Keperluan akan harga diri (esteem needs);
Keperluan aktualisasi diri (self realization needs).

Dorongan Orang Bekerja

Dorongan primer (Kelangsungan hidup organis)
Motif Dasar (Psikologis dan sosial)

Motivasi Orang Bekerja

Kepastian (masa depan-kelangsungan kerja);
Kesempatan (naik pangkat/dipromosikan);
Peran serta (saran-saran/masukan dalam pengambilan keputusan);
Pengakuan/penghargaan (prestasi kerja);
Ekonomi (upah/gaji yang layak untuk hidup);
Pencapaian (keberhasilan dalam pekerjaan);
Komunikasi (mengetahui apa yang terjadi dalam organisasi);
Kekuasaan (kewibawaan, dan mempengaruhi orang lain);
Keterpaduan (bagian dari organisasi secara keseluruhan);
Kebebasan (pribadi dan pendapat).

Kesimpulan

Keperluan (needs) -------- Keinginan (wants) memenuhi keperluan ---------tindakan (action) memenuhi keperluan ------- pencapaian tujuan (objektives)

Tidak semua keperluan (needs) dapat dipenuhi seorang diri untuk itu perlu Organisasi (Berorganisasi).
BAB II
EVOLUSI TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Ilmu pengetahuan terdiri atas seperangkat teori dalam bidang tertentu. Teori berfungsi untuk membaca kenyataan empiris. Fakta empiris yang sama dapat diceritakan oleh beberapa orang dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan kacamata teori yang digunakan. Tanpa teori, buta tentang peristiwa empiris, sebaliknya tanpa berhadapan dengan peristiwa-peristiwa empiris, suatu teori lumpuh. Ciri-ciri teori:

Terdiri atas seperangkat proposisi (proposisi=pernyataan tentang hubungan antara dua konsep atau lebih) yang saling berkaitan;
Masing-masing proposisi atau defenisi atau konsef saling menerangkan (sehingga diperoleh gambaran yang bulat dan utuh tentang suatu peristiwa);
Beberapa diantaranya dapat diuji secara empiris (metodologi penelitian).

Contoh teori: Apabila seseorang diberi stimulus, maka ia akan memberikan reaksi dengan cara tertentu (stimulus dan reaksi adalah dua konsep yang dihubungkan menjadi satu proposisi); Konsep hukuman dan perilaku (apabila anak diberi hukuman, maka perilakunya akan berubah ke arah yang positif=proposisi), Fungsi teori:

eksplanatif (menjelaskan)-bersifat positif; ditentukan oleh: a) kesederhanaan strukturnya, b) kecermatan penjelasannya, c) relevansinya terhadap fenomena sosial yang berbeda-beda.
prediktif (peramalan/prakiraan)-bersifat probabilities; diterapkan dalam tiga jenis situasi: a) waktu yang akan datang, b) tempat yang berbeda, c) kelompok sosial yang lebih besar.
kontrol (mengendalikan)

Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.

Teori organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Masalah adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan. Dus masalah organisasi adalah memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.

Ada banyak masalah yang dihadapi organisasi (kompleks) dan memerlukan pemecahan tersendiri sehingga muncul berbagai kajian untuk lebih memahami efektivitas organisasi.

Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat.

Evoluasi Teori Organisasi
Terdiri atas:
A. Teori Klasik
Teori tipe organisasi (Birokrasi) oleh Max Weber (Sosiolog Jerman);
Teori manajemen Ilmiah oleh Fredrick Winslow Taylor (Amerika);
Teori administrative (prinsif-prinsif organisasi) oleh Henry Fayol (Prancis).

B. Teori Organisasi dan Manajemen Neo Klasik;
C. Teori modern;
D. Teori organisasi dan manajemen Jepang dan teori Z;

5 Golongan Teori Organisasi Modern
(Prajudi Atmosudirdjo)
Teori organisasi klasik;
Teori organisasi hubungan antar manusia;
Teori proses;
Teori prilaku;
Teori Sistema.

4 Macam Teori Organisasi
(Amitai Etzioni)

Teori klasik (Scientific management);
Aliran hubungan manusia (human relations);
Sistem pendekatan struktural;
Teori pembuatan keputusan.


9 Macam Teori Organisasi
(Wursanto, 2003:260-274)

Teori organisasi klasik;
Teori organisasi birokrasi;
Teori organisasi human relations;
Teori organisasi perilaku;
Teori organisasi proses;
Teori organisasi kepemimpinan;
Teori organisasi fungsi;
Teori organisasi pembuatan keputusan;
Teori organisasi kontingensi.
8 Pendekatan Teori Organisasi
(Harold Koontz dan Cyrill o’Donnell)

Pendekatan pengalaman atau kasus (the empirical, or case approach);
Pendekatan prilaku antar pribadi (the interpersonal behavior approach);
Pendekatan perilaku kelompok (the group behavior approach);
Pendekatan kerjasama sistem social (the cooperative social system approach);
Pendekatan sistem teknik sosial (the sociotechnical system approach);
Pendekatan teori keputusan (the decision theory-center approach);
Pendekatan pusat komunikasi (the communication-center approach);
Pendekatan operasi (the operational approach).

Kesimpulan:

Tidak ada satupun teori yang memiliki kebenaran mutlak. Masing-masing teori saling melengkapi.

A. TEORI KLASIK

Teori organisasi klasik disebut juga, antara lain: teori organisasi spesialisasi, teori formalisma, teori struktur (the stucture theory of organization). Muncul untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.

1. Teori tipe organisasi (Birokrasi) oleh Max Weber (Sosiolog Jerman);
Ciri Birokrasi modern (ideal):

Adanya prinsif pembidangan tugas yang jelas (jurisdictional areas), umumnya diatur oleh hukum/peraturan-peraturan administrasi, yaitu:
a. adanya pembagian tugas yang jelas bagi apparatus birokrasi,
b. adanya pendelegasian wewenang,
c. setiap tugas yang dilaksanakan menuntut keahlian/keterampilan (spesialisasi). Dus yang dapat diangkat menjadi aparat birokrasi adalah mereka yang mempunyai keahlian (kualifikasi).
Adanya prinsif hierarki;
Manajemen kantor modern didasarkan pada dokumen tertulis/diarsipkan;
Tugas dalam organisasi dilaksanakan berdasarkan spesialisasi, dus diperlukan pendidikan dan latihan secara terus menerus;
Menuntut pegawai bekerja dengan kapasitas penuh;
Karena tindakan dalam manajemen harus didasari oleh perturan-peraturan/perundang-undangan, maka setiap apparatus birokrasi harus mempelajari perundang-undangan dan memahaminya.

Unsur Birokrasi Ideal:
Hirarki,
Kualitas Keahlian,
Aspek-aspek keahlian,
Kewenangan dan kekuasaan yang legal.

Fungsi Birokrasi Ideal:
Spesialisasi,
Struktur,
Kemungkinan meramalkan dan kestabilan,
Rasionalisasi, dan
Bagian dari demokrasi.

Strategi Untuk Mencapai Tujuan Organisasi (5 Prinsip):
Prinsip spesialisasi;
Prinsip rantai komando atau prinsip hirarki;
Prinsip loyalitas;
Prinsip impersonal;
Prinsip uniformalitas.

2. Teori manajemen ilmiah (Scientific Manajement, 1911) oleh Fredrick Winslow Taylor (Amerika);
(Charles Babbage, On the economy of machinery and manufactures, 1832)

Prinsip:

Pembagian Kerja Berdasarkan Keterampilan (waktu dan tenaga dapat dihemat bila prinsif pembagian kerja diterapkan dalam produksi),
Mempelajari kebiasaan kerja pegawai dan menganalisisnya;
Seleksi pegawai secara ilmiah;
Kerjasama antara pengawas dan pegawai;
Pembagian tanggung jawab antara manajemen dan pegawai secara wajar.

Manajemen ilmiah:
(berhubungan dengan manajemen inisiatif dan insentif)

Penghematan dalam mendidik pekerja yang magang dalam satu perusahaan;
Penghematan dalam pemakaian material belajar;
Menghemat waktu dan menghindari perpindahan tempat kerja;
Menghemat waktu dalam tukar menukar alat kerja;
Keterampilan dalam mengerjakan pekerjaan dengan sistem berulang;
Dalam pembagian tugas pekerjaan, disarankan mengganti pekerjaan tangan manusia dengan mesin;
Kesimpulan:

Menerapkan “one best way” dalam melaksanakan pekerjaan;
Menyeragamkan cara melakukan pekerjaan dengan mempelajari gerak dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan satu pekerjaan (time and motion studies);
Melakukan seleksi pekerjaan sesuai dengan tugas khusus yang akan dilaksanakan dan pegawai dilatih secara efisien sebelum melaksanakan tugas;
Upah/gaji dibayar berdasarkan potongan kerja yang telah diselesaikan (piece rate system) oleh seseorang dan bukan perkelompok kerja;
Pegawai dirangsang untuk melampaui target yang telah ditentukan dengan cara memberikan bonus.

Scientific Management

Memfokuskan unit analisisnya pada kegiatan pisik pekerjaan (hubungan pegawai dan pekerjaannya/manusia dan alat/mesin);
Tujuan utamanya memperbaiki tugas pekerjaan rutin dan yang bersifat repetitive;
Pendekatannya bersifat empiris, induktif dan melakukan penelitian terperinci terhadap pekerjaan untuk menentukan bagaimana yang paling efisien suatu pekerjaan harus dilakukan;
Sasaran utama adalah organisasi tingkat bawah (operasional/bengkel kerja);
Pandangannya bersifat mikro dan orientasinya botton up (dari tingkat bawah organisasi ke tingkat atas).

Efisiesi

Tanpa tolok ukur;
Dengan tolok ukur.

a. Segi produktivitas (hasil/output)
b. Segi penghematan (pengorbanan/input)

Tanpa tolok ukur

segi produktivitas/hasil/output
dengan pengorbanan yang sama, hasil berbeda (hasil tinggi=efisien, hasil rendah=tidak efisien).
segi penghematan/pengorbanan/input
dengan pengorbanan yang berbeda, memberikan hasil yang sama (kecil pengorbanan=efisien, besar pengorbanan=tidak efisien).

Dengan tolok ukur

segi hasil/output/produktivitas
perbandingan antara hasil minimum yang ditetapkan dengan hasil ril yang dicapai (efisien=hasil ril>hasil minimal ditetapkan; normal=hasil ril=hasil minimal ditetapkan; tidak efisien=hasil ril

segi pengorbanan/input/penghematan
perbandingan antara pengorbanan maksimal yang ditetapkan dengan pengorbanan ril (efisien=pengorbanan rilpengorbanan maksimal ditetapkan).

Teori administrative (prinsif-prinsif organisasi) oleh Henry Fayol (Prancis) (Henry Fayol, D.S. Pugh, 1971).

Ada 10 Prinsif organisasi

Penetapan tujuan yang jelas;
Kesatuan perintah (the principle of unity of command);
Keseimbangan;
Pendistribusian pekerjaan (the principle of distribution of work);
Rentang pengawasan (the principle of span of control);
Prinsip pelimpahan wewenang (the principle of delegation of authority);
Prinsip departementasi (the principle of departementation);
Prinsip penempatan pegawai yang tepat (the principle of the right man in the right place);
Prinsip koordinasi (the principle of coordination);
Prinsip pemberian balas jasa yang memuaskan.

Prinsif-prinsif Organisasi dan Manajemen:

Pembagian tugas/pekerjaan (spesialisasi);
Kewenangan dan tanggung jawab;
Disiplin;
Kesatuan komando;
Kesatuan arah;
Kepentingan pribadi tunduk kepada kepentingan umum organisasi;
Imbalan jasa;
Sentralisasi;
Rantai skala;
Ketertiban (the right man in the right place on the right time);
Kewajaran;
Kestabilan organisasi;
Inisiatif;
Kebanggaan kesatuan (I’espirit de corps).

Prinsif Organisasi Fayol:

Pembagian tugas pekerjaan;
Kesatuan pengarahan;
Sentralisasi;
Mata rantai, tingkat jenjang organisasi;

Prinsif Organisasi Max Waber:

Keahlian
Semua kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, harus didasarkan keahlian, sehingga mampu menjalankan tugas dengan baik;
Berdasarkan kebijaksanaan, peraturan, dan prosedur
Pelaksanaan tugas pekerjaan harus sesuai dengan kebijaksanaan, peraturan dan prosedurnya;

Jenjang hirarki
Setiap pelaksanaan tugas pekerjaan harus dapat dipertanggung jawabkan kepada atasan melalui mata rantai tingkat unit dalam organisasi;

Formalitas
Semua keputusan harus diambil secara formal dan tidak ada pertimbangan yang bersifat pribadi;

Meritokrasi system
Hal-hal yang menyangkut bidang kepegawaian harus didasarkan pada sistem kecakapan (maritokrasi system).

Kesimpulan:

Formulation of the objectives (perumusan tujuan-jelas, dimengerti, dipahami, dan diterima);
Devision of work (pembagian tugas pekerjaan)/distribution of work (pembagian tugas)/homogenetise assignment (pembagian kerja)/devisionisasi (departementasi);
Delegation of authority and responsibility (pelimpahan wewenang dan tanggung jawab-seimbang);
Level of herarchy (banyaknya tingkat hierarkis)/span of control (rentang pengawasan);
Unity of direction (kesatuan arah)/unity of command (kesatuan perintah);
Understanding by the individual of his own task and the task of the whole (memahami akan tugas masing-masing dan kaitan tugas secara keseluruhan)/the right man in the right place on the right time (penempatan orang sesuai keahlian dan waktu);
Struktur organisasi sederhana dengan pola dasar relatif permanen;
Security of tenure (jaminan jabatan);
Balas jasa setimpal dengan jasa yang diberikan;
Koordinasi.

Hubungan Antara Pemikiran-Pemikiran Teori klasik

Erat sekali, pada beberapa asfek keduanya adalah identik (persamaan teori birokrasi dan teori administrative):

Bersifat deduktif, menjelaskan secara luas dan melihat organisasi secara normatip,
Sebagai satu kesatuan yang lahir secara abstrak sebagai suatu konsep mental,
Mendukung organisasi formal yang mengambil untung dari spesialisasi (suatu ciri dasar organisasi formal),
Menekankan segi objektif, rasionalitas, kepastian, hierarki, dan profesional serta menghasilkan organisasi formal dengan karakteristik sama;
Memfokuskan pada struktur organisasi dan manusia (dimulai dari tingkat atas, pandangan bersifat makro dan berorientasi top down).

Perbedaan Birokrasi & Teori Administratif

Birokrasi
Teori Administratif

1. menekankan pada apa yang harus dilakukan organisasi;
1. menekankan pada bagai-
mana memperoleh orga-
nisasi formal;
2. memfokuskan pada organisasi
2. memfokuskan pada mana-
jemen.

B. TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN NEO KLASIK
(Hugo Munstenberg, Chester I. Barnard, Argyris, Elton Mayo dkk)

Pendekatan:
Teoritis dan Empiris.

Human relations movement (pendekatan hubungan kemanusiaan), setiap orang berbeda, mempunyai keunikan tersendiri sesuai dengan keadaan, sikap, kepercayaan dan motivasi hidup masing-masing.

Dalam bekerja, manusia tidak mungkin terlepas dari keunikan, tetapi akan mempengaruhi tindakan dan cara berfikir.

Faktor yang mendekatkan orang satu sama lain adalah faktor kesamaan (daerah, kegemaran, profesi, kepercayaan dan ideologi).

Keakraban hubungan akan terwujud dalam bentuk organisasi informal yang selalu membayangi organisasi formal.

Dus seorang pemimpin harus menyadari dan memperhitungkan kehadiran organisasi informal dalam menganalisis masalah organisasi formal.

Elemen-Elemen

Indidvidu,
Kelompok kerja (organisasi informal),
Manajemen partisipatif,
Tujuan Dilaksanakan Human Relations

Kepuasan psikologis pegawai;
Moral tinggi;
Disiplin tinggi;
Loyalitas tinggi;
Motivasi tinggi.

C. TEORI MODERN
(dikembangkan tahun 1950-an)

Suatu organisasi merupakan suatu proses yang tersusun para individu saling mempengaruhi untuk berbagai tujuan.

Karakteristik Teori Modern:

Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi,
Mempertimbangkan semua elemen, organisasi,
Memandang organisasi sebagai suatu sistem,
Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus disesuaikan dengan perubahan lingkungannya,
Organisasi dan lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling ketergantungan. Multidisiplin.

Kontributor Teori Modern:

Alfred Korzybski, 1993, General Sementics (manusia hidup dalam tiga dunia yang berbeda, yaitu dunia peristiwa, dunia objek dan dunia simbol, menitik beratkan masalah bahasa dan komunikasi, topik: ringkasan, penyimpulan, kekakuan bahasa, lingkungan komunikasi, sifat kata-kata, dan pentingnya tanggapan),
Mary Parker Follet, 1920-an (keseimbangan antara perhatian individu dan organisasi; mengerjakan sesuatu sebagai jalan keluar dalam suatu semangat kerja sama; kesadaran cita-cita sehingga setiap orang adalah bagian dari suatu kelompok; dan masyarakat; dorongan individu diterima tanpa mengorbankan kepentingan organisasi),
Chester I. Barnard, 1938 (organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis; individu, organisasi, penyalur, dan konsumen merupakan bagian dari lingkungan organisasi; aspek organisasi formal dan informal),
Norbert Wiener, 1948 (menemukan sibernetika=orang=pengemudi, pengendalian sistem pada pengaruh arus balik informasi; menunjang perkembangan komputer eletronik, penggunaan komputer dalam proses pengawasan, suatu sistem terdiri atas input, proses, output, arus balik, dan lingkungan),
Ludwig Von Bertalanffy, (organisasi sebagai masalah yang utama bagi seluruh kehidupan; kedinamikan, sistem, interaksional multidimensional, multi level; suatu sistem dilihat sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian yang saling berhubungan; suatu organisasi dalam pandangan yang modern merupakan suatu sistem).

Sifat Teori Medern:

Memandang suatu organisasi sebagai suatu sistem yang terdiri atas lima bagian pokok, yaitu: input, proses, output, arus balik, dan lingkungan,
Kedinamisan,
Multi Level dan Multi Dimensional,
Multi Motivasi,
Multi Disipliner,
Despkriptif,
Multi Variabel,
Adaptif.

E. TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN
JEPANG DAN TEORI Z
(Richard T.Pascall dan William Cuchi)

Kombinasi antara gaya manajemen Jepang (nilai-nilai kerjasama kelompok, kepercayaan dan perasaan tanggung jawab bersama) dengan gaya manajemen Amerika (pendekatan secara struktural/formal organisasi).

Manajemen Amerika

Sistem kerja jangka pendek;
Evaluasi dan promosi cepat;
Sistem bonus dan upah berdasarkan produktivitas;
Karier berdasarkan spesialisasi;
Mekanisme pengawasan: hierarki;
Pengambilan kepusan oleh pimpinan;
Tanggung jawab individual


Ciri-Ciri Manajemen Jepang:

Sistem kerja seumur hidup;
Evaluasi dan promosi lama;
Sistem bonus dan kemudahan kerja;
Karier tidak berdasarkan spesialisasi;
Mekanisme pengawasan oleh anggota kelompok;
Proses pengambilan keputusan: ringi (dari tingkat bawah);
Tanggung jawab kelompok dalam manajemen;
Keterlibatan seluruh orang (konsumen, suplayer, orang tua pegawai).

Keunggulan Tipe Z:

Jangka waktu kerja lama;
Sistem evaluasi dan promosi lambat;
Pengambilan keputusan: consensus dan partisipasi;
Tanggaung jawab: masing-masing orang;
Sifat keseluruhan (orang dihargai sebagai manusia);
Egalitarianisme (persamaan hak);

Langkah-Langkah Perubahan dari Tipe A ke Tipe Z:

Memahami teori z;
Mengevaluasi filosofi organisasi;
Melibatkan diri dalam kepemimpinan organisasi;
Melaksanakan filsafat organisasi dengan menciptakan struktur yang lebih fleksibel dan intensif;
Mengembangkan keterampilan antara individu-individu;
Mengevaluasi diri dan sistem;
Melibatkan serikat pekerja;
Menciptakan stabilitas kerja;
Sistem kerja dengan evaluasi dan promosi lambat;
Mengembangkan jalan karier;
Perubahan dimulai dari tingkat atas;
Menciptakan bidang-bidang untuk berprestasi;
Mengembangkan hubungan menyeluruh.


BIROKRASI INDONESIA

pengertian
Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai bayaran yang tidak dipilih oleh rakyat;
Cara pemerintahan yang sangat dikuasai oleh pegawai.

Peranan Birokrasi
Pemerintah Indonesia

Stabilisator (menciptakan suasana aman dan stabil);
Dinamisator (menggerakkan);
Inovator (pembaharuan);
Arbitrator dan moderator (perantara).

10 Prinsif Birokrasi Pemerintah Indonesia
(Kepres No. 15 tahun 1984)

Pembagian habis tugas;
Perumusan tugas pokok dan fungsi yang jelas;
Fungsionalisasi;
Koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi;
Kontinuitas;
Jalur dan staf;
Kesederhanaan;
Asas fleksibelitas;
Pendelegasian wewenang yang jelas;
Pengelompokan sehomogen mungkin.

Kendala Birokrasi di Indonesia:

1. Struktur organisasi
a. Dalam struktur
mengarah pada pola mekanik, prinsip pembagian habis tugas akibatnya terjadi pengkotakan, tanggung jawab satu bidang tugas, memandang tugasnya lebih penting.
b. Koordinasi horizontal (kelemahan komunikasi dan unsur psikologis)
2. Kelemahan komunikasi,
d. Kendali psikologis,
e. Kendala dalam pendelegasian wewenang,
f. Kendala komunikasi ke atas,
3. Aparatus birokrasi
b. Hubungan antara atasan dan bawahan;
c. Kapasitas kerja yang belum maksimal;
d. Mental aparat birokrasi yang rapuh;

Patologi (Penyakit) Birokrasi Pemerintahan

Budaya feodalistik;
Menunggu petunjuk/arahan;
Loyalitas pada atasan, bukan organisasi;
Belum berorientasi prestasi;
Budaya melayani rendah;
Belum didukung teknologi menyeluruh;
Ekonomi biaya tinggi;
Jumlah pegawai relatif banyak, kurang bermutu/asal jadi.

Penyakit Organisasi

Tujuan telah ditetapkan, tetapi tidak dirumuskan secara rinci dan jelas (tidak membumi);
Pembagian tugas tidak adil, tidak merata, tidak tuntas dan tidak jelas batas-batas (tidak adil);
Anggota hanya mau bekerja sesuai dengan tugasnya, terjadi pengkotak-kotakan (kaku);
Merasa dirinya/unitnya yang paling penting, yang lain tidak/kurang penting (sok penting);
Pemberian tanggung jawab yang tidak seimbang dengan wewenang (zalim);
Terlalu banyak bawahan yang harus diawasi – kewalahan (rakus);
Seseorang bawahan mendapat perintah dari satu atasan mengenai hal yang sama, tetapi perintahnya saling bertentangan (plin plan);
Sanksi terhadap pelanggaran tidak tegas (banyak pertimbangan).

Ciri Manusia Indonesia
(Mochtar Lubir, 2001: 18-36)

Hipokratis (munafik);
Tidak bertanggung jawab;
Feodal;
Percaya takhyul;
Artistik;
Watak lemah;
Lain-lain (tidak hemat /boros; bukan pekerja keras; kurang sabar; tukang menggerutu; cepat cemburu/dengki; gampang senang dan bangga; sok; tukang tiru; tukang tiru kejam; bisa meledak, ngamuk, membunuh, membakar; khianat; menindas, memeras; menipu; mencuri; korupsi; khianat, dengki; hipokrit; bermalas-malas; tolong menolong, saling menjaga, struktur masyarakat berdasarkan suku (exogam=haram kawin di dalam suku); ikatan kekeluargaan yang mesra, berhati lembut; suka berdamai; rasa humor; cepat belajar; mudah dilatih, sabar; bekerja keras tanpa mencari untung; manusia memajukan dunia dll).

Usaha Penyehatan Birokrasi
Menata ulang organisasi pemerintah
(reinventing government)
(David Osborne & Ted Gaebler)

Pemerintahan katalis: mengarahkan ketimbang mengayuh;
Pemerintahan milik masyarakat: memberi wewenang ketimbang melayani;
Memerintahan yang kompetitif: menyuntikkan persaingan ke dalam pemberian pelayanan;
Pemerintahan yang digerakkan oleh misi: mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan;
Pemerintahan yang berorientasi hasil: mebiayai hasil, bukan masukan;
Pemerintahan berorientasi pelanggan: memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi;
Pemerintahan wirausaha: menghasilkan ketimbang membelajakan;
Pemerintahan antisipatif: mencegah daripada mengobati;
Pemerintahan desentralisasi: dari hierarki menuju partisipasi dan tim kerja;
Pemerintahan berorientasi pasar: mendongkrak perubahan melalui pasar

Strategi Memperbaharui Organisasi Pemerintah (Birokrasi):
(David Osborne dan Peter Plastik)

Memperjelas tujuan/maksud organisasi (strategi inti);
Konsekuensi terhadap kinerja organisasi (strategi konsekuensi);
Pertanggung jawaban terhadap publik (strategi pelanggan/masyarakat);
Organisasi dan pegawai berinovasi (strategi kontrol);
Mengubah perilaku, perasaan, dan berfikir pegawai (strategi budaya).

Prinsif Organisasi Pemerintahan Yang baik (Good Governance)
(Sarundajang,2003:157-161)

Partisipasi;
Penegakan hukum;
Transparansi;
Kesetaraan;
Daya Tanggap;
Wawasan Ke depan;
Akuntabilitas;
Pengawasan;
Efisiensi dan efektivitas;
Profesionalisme.



Karakteristik Good Governance
(Menurut UNDP)

1. Particifation (keterlibatan masyarakat),
2. Rule of law (penegakan hukum yang adil);
3. Transprancy (kebebasan memperoleh informasi);
4. Responsiveness (cepat dan tanggap);
5. Consensus Orientation (berorientasi pada kepentingan masyarakat);
6. Equity (kesempatan yang sama);
7. Efficiency and effectiveness (efisiensi dan efektivitas);
8. Accountability (pertanggungjawaban publik);
9. Strategic vision (visi ke depan).

Agar Birokrasi Pemerintah Lebih Efisien dan Efektip:
(Inu Kencana Syafi’i,2003:90-92)

Rule (kerja taat pada aturan);
Spesialisasi (tugas khusus);
Zakelijk (kaku dan sederhana);
Formal (penyelenggaraan resmi);
Hirarkis (pengaturan dari atas ke bawah);
Rasional (berdasarkan logika);
Otoritas (tersentralistis);
Obedience (taat dan patuh);
Disipline (tidak melanggar ketentuan);
Sistematis (terstruktur);
Impersonal (tanpa pandang bulu).

Balance (menyeimbangkan)
Antara Birokrasi Dengan Kebijaksanaan:

Mengkoordinasikan tugas;
Kadang-kadang diperlukan kebijaksanaan;
Seni penyelenggaraan pemerintahan;
Kesempatan memberikan saran yang produktif;
Desentralisasi demokratis.

TUJUAN ORGANISASI

Tujuan adalah keadaan yang dikehendaki pada masa yang akan datang yang senantiasa dikejar oleh organisasi agar dapat direalisasikan (Amitai Etzooni). Dus tujuan adalah suatu akhir terhadap mana seluruh kegiatan organisasi diarahkan.

Tujuan tunggal dan tujuan ganda

Tujuan tunggal;
Tujuan ganda (multiplicity goals)

a. Tujuan keluar;
meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk memenuhi kepuasan pelanggan (masyarakat) dan kesejahteraan social (Stephen Robins).

b. Tujuan ke dalam.
Meningkatkan kepuasan kerja dan kesejahteraan pegawai serta meningkatkan produktivitas dan hasil, sebagai berikut:

Tujuan ke dalam

Profitability (keuntungan)
penanaman modal kembali (kelangsungan hidup organisasi);

Growth (pertumbuhan)
Anggaran biaya, keuntungan, jumlah pegawai, bangunan fisik, dijaga agar tidak kalah dalam persaingan;

Perluasan pasar
Pertumbuhan yang tidak diimbangi dengan perluasan pasar hasil produksi tidak ada artinya;

Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sumber pembaharuan dalam menciptakan produk-produk baru dan jasa. Dus dengan lahirnya produk-produk baru maka organisasi (untuk beberapa lama) dapat merebut pasaran yang pada akhirnya mendatangkan keuntungan;

Produktivitas
Kemampuan memproses bahan (masukan/input) menjadi (keluaran/output) yang bermutu tinggi dengan biaya yang serendah-rendahnya (asas efisiensi).



Sasaran dan anak sasaran

Untuk mencapai tujuan, harus melakukan kegiatan. Masing-masing kegiatan memiliki sasaran tertentu. Sasaran adalah titik akhir seluruh kegiatan khusus atau tertentu diarahkan.

Untuk mencapai sasaran, dilakukan beberapa kegiatan yang lebih khusus yang memiliki sasaran yang lebih khusus. Sasaran yang lebih khusus disebut anak sasaran (sub-goals), yaitu akhir dari kegiatan yang lebih khusus.

Anak sasaran A
Anak sasaran B Sasaran I
Anak sasaran C
Tujuan Anak sasaran D
Anak sasaran E Sasaran II
Anak sasaran F

Fungsi Tujuan
Sebagai:

Pedoman bagi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan (pedoman ke arah mana organisasi akan dibawah);

Sumber legitimasi untuk membenarkan segala kegiatan yang akan dilaksanakan (landasan bagi organisasi yang bersangkutan);

Standard (tolok ukur) pelaksanaan dimana segala kegiatan harus berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya(menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan);

Sumber motivasi bagi pegawai untuk bekerja lebih produktif;

Dasar rasionalitas bagi kegiatan berorganisasi (menentukan program, prosedur, KISS ME (Koordinasi, Integrasi, Simplikasi, Sinkronisasi, dan Mekanisasi);

Kendala Dalam Mencapai Tujuan

Tujuan berubah-ubah
Organisasi yang kurang stabil, kadang-kadang tujuan dapat berubah-ubah/penukaran tujuan (pengaruh lingkungan, biaya, penemuan baru, dll);

Pimpinan terpusat pada satu bagian
Pimpinan hanya memusatkan pada suatu bagian saja dari tujuan sehingga bagian lain dari tujuan tadi terabaikan;
Tidak ada kerjasama
Kurang adanya kerjasama yang baik, menyebabkan kegiatan menjadi kurang selaras mengarah pada tujuan bersama (kegiatan terkotak-kotak – kepala bagian hanya memikirkan bagiannya saja);

Pertentangan
Antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi dan antara tujuan-tujuan sendiri;

Agar Tujuan Efektip

Melibatkan seluruh individu;
Dalam merumuskan tujuan harus melibatkan seluruh individu.

Pembagian tugas;
Dalam merumuskan tujuan ada pembagian tugas (pucuk pimpinan=tujuan umum, menengah=merumuskan/menjabarkan sesuai bidang dst);

Tujuan tidak bertentangan;
Tujuan bidang/fungsional tidak boleh bertentangan dengan tujuan umum;

Realistis
Tujuan harus realistis/sesuai keadaan (eksternal dan internal organisasi);

Jelas batas-batas;
Tujuan harus jelas batas-batas yang hendak dicapai;

Tindakan koreksi
Bila tujuan tidak tercapai, pimpinan harus meneliti apa penyebabnya dan melakukan tindakan koreksi.

Merumuskan Tujuan

Pendekatan yang sering digunakan dalam merumuskan sasaran bidang (unit) organisasi adalah “Management By Objective” (MBO).

MBO adalah suatu proses dimana atasan dan bawahan merumuskan secara bersama-sama sasaran organisasi, menetapkan tanggung jawab, tugas masing-masing, hasil yang diharapkan, dan ukuran-ukuran yang digunakan sebagai pedoman untuk operasi kesatuan (unit) dan memperkirakan pengarahan pegawai.

Empat Langkah Proses MBO

Rumusan sasaran (goals setting);
Perencanaan tindakan (action planning);
Pengawasan sendiri (self control); dan
Laporan kemajuan secara berkala.

Efektivitas Organisasi
(Richard M. Steers, 1980:43-45)

Kualitas;
Produktivitas;
Kesiagaan;
Efisiensi;
Laba/penghasilan;
Pertumbuhan;
Pemanfaatan lingkungan;
Stabilitas;
Turnover (keluar masuk pegawai);
Kemangkiran;
Kecelakaan;
Semangat kerja;
Motivasi;
Kepuasan kerja;
Penerimaan tujuan organisasi;
Kepaduan antara konflik – kompak;
Keluwesan adaptasi;
Penilaian pihak luar.

Pembagian Kerja
(Departementasi)

Pedoman Pembagian Kerja

Tujuan dijabarkan dalam tugas-tugas pokok;
Tugas pokok dijabarkan dalam fungsi;
Fungsi diikuti dengan kegiatan-kegiatan;
Setiap orang diberi daftar tugas yang harus dijalankan;
Meskipun tugas bervariasi,satu dengan yang lain berkaitan;
Penempatan orang sesuai dengan keahlian, pembawaan, kecakapan, dan kemampuan;
Beban tugas rerata sama, tercipta keadilan, kepuasan, dan kegairahan kerja;
Penambahan/pengurangan pegawai sesuai kebutuhan dan volume kerja;
Mutasi pegawai didasarkan atas terciptanya kondisi kerja yang baik/mendidik.

Pertimbangan Pembagian Kerja

Wilayah kerja;
Fungsi, tugas, dan kegiatan;
Waktu;
Alat yang digunakan.

Manfaat Pembagian Kerja

Meringankan tugas koordinasi;
Memperlancar pengawasan;
Memanfaatkan keahlian dan pengetahuan yang bersifat khusus;
Penghematan biaya;
Mengeratkan hubungan antar manusia.

Proses Pembagian Kerja

Menetapkan dan merumuskan tujuan;
Menetapkan kegiatan (menjabarkan dalam tugas pokok, fungsi dan kegiatan);
Menyusun daftar kegiatan yang akan dilaksanakan;
Membuat kelompok-kelompok kegiatan (dengan dasar tujuan sama);
Melimpahkan wewenang (macam dan batas wewenang ditentukan);
Menetapkan rentang pengawasan (pertimbangan orbyektif dan subyektif);
Merinci tugas (berdasarkan keahlian);
Membuat bagan organisasi (sesuai tipe yang dipilih).

Dasar Pembagian Kerja

Wilayah/terotorial (rt, rw, kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten/kota, propinsi, kodam, kodim);
Jenis produksi
Langganan yang dilayani
Fungsi/rangkaian kerja (bagian kepegawaian, hukum, rumah tangga dll);
Waktu (pagi, siang, malam);
Jasa yang diberikan (pemadam kebakaran)
Alat perlengkapan yang digunakan

PELIMPAHAN WEWENANG DAN
TANGGUNG JAWAB

Penyerahan sebagian wewenang atasan kepada bawahan setelah diadakan penyerahan tugas pekerjaan kepada yang bersangkutan, dalam hal wewenang:

Menjalankan tugas;
Memerintah bawahan;
Menggunakan fasilitas/peralatan.


Manfaat Pelimpahan Wewenang dan Tanggung Jawab

Pemimpin dapat melaksanakan tugas-tugas pokok/strategis;
Tiap tugas dikerjakan oleh tingkatan yang tepat (atas=makro/strategis, menengah=taktis, bawah=operasional);
Keputusan dapat diambil dengan cepat;
Bawahan dapat berpartisipasi banyak;
Dapat menghidari sikap menunggu perintah;
Berguna sebagai bahan latihan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi;
Pelayanan dapat berjalan terus (meskipun pejabat tidak ada di tempat).

Pedoman Pelimpahan Wewenang dan Tanggung Jawab

Batas wewenang dan tanggung jawab jelas dan seimbang;
Memperhatikan pendapat yang akan menerima wewenang;
Percaya bahwa penerima wewenang mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab;
Pemberi wewenang tetap melakukan pengarahan, bimbingan, dan pengawasan (agar tugas berjalan baik).

Tanggungjawab
Bedakan!

Tanggung jawab hukum (dilimpahkan melalui saluran hukum;
Tanggung jawab politik (dilandasi pada partai politik, bukan pada atasan);
Tanggung jawab jabatan (dilakukan seseorang dalam jabatan yang dipangkunya);
Tanggung jawab kelembagaan (tanggungjawab setiap anggota organisasi).

Span of Control
Faktor-faktor yang mempengaruhi Span of Control

Kesamaan fungsi (banyak kesamaan=rentang pengawasan melebar);
Kedekatan geografis (dekat=rentang pengawasan melebar);
Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan (sedikit pengawasan langsung=rentang pengawasan melebar);
Tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan (kurang tingkat koordinasi=rentang pengawasan melebar);
Perencanaan yang dibutuhkan (sedikit perencanaan=rentang pengawasan melebar);
Bantuan organisasional yang tersedia bagi pengawas (banyak bantuan operasional, seperti penataran, pengawasan mutu dsb=rentang pengawasan melebar).


Tantangan Organisasi
(Widodo, 2005:2-3)

Lingkungan strategis yang senentiasa berubah,
Pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan layanan masyarakat, dan
Kondisi masyarakat yang mengalami dinamika.

Paradigma Pergeseran Organisasi

Birokratis (bureaucratic organization) weberian – rasional oleh Max Weber
Performance based organization (organisasi kinerja) oleh Peter Druker
Leaning Organization (organisasi pembelajaran) oleh Peter Senge, 2000)

Organisasi Pembelajaran

Adalah suatu organisasi yang senantiasa mengembangkan kapasitasnya untuk membangun masa depan (Peter Senge).

Suatu organisasi yang memiliki keterampilan menciptakan, menguasai dan mempelajarkan pengetahuan serta dengan perubahan perilakunya mampu melakukan kilas balik terhadap pengetahuan baru serta pandangannya (David Garvin).

- Memiliki otonomi,
- Memiliki daya tangkal terhadap intervensi pihak eksternal,
- Menghasilkan kualitas asli (Genuine Quality).

Karakteristik Organisasi Pembelajaran
(The Fifth Diciplines, Peter Senge, 1996)

Systems Thinking
- Fokus terhadap bagaimana sesuatu masalah akan dipecahkan melalui interaksi antar elemen dalam suatu sistem,
- Lebih mengutamakan mengkaji elemen sistem yang lebih besar dan saling berinteraksi daripada mengkaji bagian-bagian kecil dari suatu sistem.

Personal Mastery
- Dicapai melalui suatu proses peningkatan berkelanjutan atau disebut “generative learning” (senge, 1990),
- Kendala antara “dimana keberadaan seseorang saat ini “dengan “keinginan” disebut “creative tension”,
- Kreativitas akan muncul jika seseorang tidak puas dengan kondisi saat ini yang mendorong dirinya untuk berubah.

Mental models
- Tetap dalam mental unilateral,
- Memaksimalkan menang dan meminimalkan kalah,
- Menekankan perasaan negatip, dan
- Berupaya serasional mungkin dimana seseorang mendefenisikan tujuannya serta mengevaluasi perilakunya menurut ukuran apakah dia telah atau belum mencapai tujuannya itu.

Building shared vision
- Bermula dari visi individu, yaitu sesuatu yang dipegang teguh sebagai kebenaran,
- Visi seseorang seringkali dimaknai sebagai sasaran yang hendak dicapai,
- Suatu organisasi haruslah dibangun di atas visi para anggotanya,
- Bagi pemimpinan ini berarti bahwa visi organisasi tidak boleh diciptakan hanya oleh pimpinan, tetapi harus berasal dari hasil interaksi antar individu di dalam organisasi tersebut,

- Peran pemimpin dalam menciptakan “shared vision” adalah bersinergi dengan bawahan untuk menciptakan visi organisasi (jangan memaksa kehendak) dengan cara berdialog.

Team learning
- Tim adalah sekumpulan orang-orang yang mengerjakan sesuatu secara bersama-sama (Robinson dan Finley),
- Fundamental bellets sebuah tim:
a. tim pekerja merupakan unsure bangunan organisasi,
b. tim harus mampu mengelola “kultur, proses, sistem serta hubungan kemitraan antar mereka untuk mencapai kesuksesan.
- Karakteristik team learning yang handal, adalah:
a. memiliki sasaran yang jelas dan senantiasa meningkat,
b. struktur dibentuk berlandaskan orientasi hasil capaian,
c. anggota tim memiliki kompetensi,
d. bersatunya komitmen,
e. lingkungan kerjasama kondusif,
f. memiliki standard mutu,
g. memiliki dukungan dan pengakuan eksternal,
h. memiliki prinsif kepemimpinan.

Paradigma Penyelenggaraan Organisasi Pemerintah (Organisasi Publik) (Thoha, dalam Widodo, 2005:3)

No. Lama Baru
01. Rule government Good governance
02. Sentralisasi Desentralisasi
03. Rule/government Private sector/civil society
04. Masyarakat Powerless Masyarakat Powerful
05. Suka Mengatur Suka Melayani
06. Pendekatan Kekuasaan Fleksibel/Kolaboratis/Dialogis
07. Sloganis Realistis/Pragmatis

Pergeseran Paradigma Organisasi
(dari second wave ke third wave)
Ancok (dalam Usman, 2000:138-139)

No. Dimensi Second wave Third wave
01 Sifat Organisasi Hierarchy (jejang) Networking (jaringan)
02 Keluaran (output) organisasi Market share (memperbesar pangsa pasar) Creation (produk baru)
03 Pengambilan keputusan Institusi Individu (empowerment)
04 Gaya kerja organisasi Kaku Fleksibel
05 Kekuatan organisasi Stabilitas organisasi Kemampuan adaptasi
06 Orientasi organisasi Self sufficiency Interdepencies (saling ketergantungan)
07 Tujuan organisasi Perencanaan strategic dan tujuan yang ingin dicapai Kualitas prima
08 Orientasi kepemimpinan Tertumpu pada pandangan dogmatic Gaya kepemimpinan bervisi.
09 Kualitas produk Kurang maksimal menekankan tingginya kualitas produk Kualitas prima
10 Orientasi pegawai bekerja Memperoleh rasa aman (security) Pengembangan diri (personal growth)
11 Orientasi pegawai pada pekerjaan Pengejaran status dan pangkat Berbuat sesuatu yang berbeda melebihi prestasi orang lain
12 Kekuatan sumberdaya Pemilikan uang tunai dalam jumlah yang besar (cash) Pemilik informasi
13 Motivasi bekerja menyelesaikan pekerjaan Membangun sesuatu yang baru
14 Kultur organisasi Menghindari resiko (risk aversive) Keberanian menghadapi resiko (risk prone)
Ada banyak formula untuk membenahi manajemen, khasnya manajemen pelayanan public, antara lain melalui strategi pembenahan, yaitu: (1) privatisasi, (2) pelayanan prima, dan (3) membangun visi dan orientasi baru (Hardjosoekarto, 1997).

Sedangkan Atmosudirdjo (1997) akan halnya David Osborne & Ted Gaebler (2003) mengusulkan (1) perlunya semangat kewirausahaan dan (2) peningkatan kinerja, dan Kristiadi (1997) mengusulkan perlunya penerapan manajemen modern.

Usul lain yang agak lebih lengkap, menuntut agar manajemen pelayanan public (1) lebih professional, (2) memiliki jiwa entrepreneur, dan (3) mampu bertindak sebagai fasilitator. Manajemen pelayanan public menjadi lebih bersifat administrative, dan oleh karena itu penegasan kembali mengenai pelayanan public yang “apolitis” sangat diperlukan. Formula tesebut dikenal sebagai New Publik Manajemen (NPM), Manajemen Pelayanan yang berwatak Entrepeneuralship atau Entrepreneurial Government (EG), dan New Public Servis (NPS), dengan perbandingan secara ringkas sebagai berikut ini:

Perbandingan Old Publik Administration (OPA), New Public Management (NPM), New Public Service (NPS), Enterpreneural Government (EG), dan Electronic Government (EG)

Model/
Dimensi OPA NPM NPS EG
tujuan Efisien dan profesional Palayanan prima Kualitas pelayanan Pelayanan dengan pemberdayaan
insentif Fungsional struktural System konsekuen Fungsional structural swasta System konsekuen
Pertanggung jawaban Pada klien dan konsituen secara hirarkis Pada customer ala pasar Pada warga Negara (citizens) secara multidimensional Pada customer ala pasar
Kekuasaan Pada top management Pada pekerja dan pengguna jasa Pada warga negara Pada pekerja dan pengguna jasa

Budaya
Arogan rutin
Menyentuh hati, winning minds
Ramah inovatif
Menyentuh hati, winning minds
Penekanan pada ketaatan menjalankan aturan dan efisiensi Penekanan pada perombakan visi dan misi Penekanan pada perombakan kultur pelayanan Penekanan pada perombakan DNA birokrasi
Peranan pemerintah Rowing (mendayung) sterring serving sterring
Konsef kepentingan publik Kepentingan public tercermin dalam UU yang secara politis sudah didesain pemerintah Kepentingan public merupakan aggregate kepentingan individu Kepentingan public merupakan hasil dialog mengenai nilai Kepentingan public merupakan aggregate kepentingan individu
Electronic -Government (E-G)

Solusi paling rasional
NEW PUBLIC MANAGEMENT (NPM)

memfocuskan aktivitasnya hanya pada kegiatan manajemen, tidak pada aktivitas kebijakan,
mencoba melihat manajemen pelayanan public pada segi kinerja (performance appraisal) dan efisiensi, tidak dari segi politis,
dilakukan pemecahan manajemen pelayanan public menjadi badan-badan kecil dan sederhana yang berkaitan langsung dengan kepentingan dasar pengguna jasa (user-pay bases),
menggunakan landasan pasar (quasimarkets) sebagai daya dorong bagi terciptanya kompetisi,
pemangkasan ekonomi biaya tinggi sehingga ongkos untuk memperoleh pelayanan menjadi lebh murah,
ditandai dengan gaya manajemen yang berorientasi pada output, cara tersingkat, penggunaan insentif moneter, dan kebebasan pengelolaan (Rhodes, 1994:2),
ada empat model NPM (Ferlie, 1997:10-15):
(a) Model 1 the efficiency drive,
(b) Model 2 Downsizing and decentralization.
(c) Model 3 in search of excellence
(d) Model 4 Public service orientation
penerapan model ini pertama kali dilakukan di Inggris oleh Margaret Thatcher di tahun 1980-an dengan mengusung sejumlah ahli yang sukses memimpin organisasi-organisasi bisnis ke pemerintahannya sebagai penasehat ahli,
semangat efisiensi dan penyerahan urusan public ke pihak swasta dalam pemerintahannya menjadi sangat besar (menuai hasil yang luar biasa), pertumbuhan ekonomi meningkat, angka pengangguran berkurang, dan uang Negara banyak dihemat penggunaannya,
Negara-negara yang sukses menerapkan model ini adalah Australia, Kandada, dan New Zealand, Negara-negara dengan sebutan Anglo Saxon termasuk UK (Janet dan Robert Denhardt, 2003).

ENTERPRENEURAL GOVERNMENT (EG)

Istilah lain manajemen pelayanan public, dengan ciri-ciri:
(e) mengedepankan kompetisi,
(f) mampu memberdayakan masyarakat (dengan membatasi peran birokrasi),
(g) berorientasi pada hasil (outcome),
(h) lebih menggunakan misi ketimbangan aturan sebagai daya dorongnya,
(i) mencoba semaksimal mungkin mencegah (prevent) persoalan yang muncul ketimbang memecahkannya,
(j) menggunakan semua potensi yang ada untuk earning money ketimbang membelajakannya,
(k) mengedepankan desentralisasi dan mendorong partisipasi, mengadopsi mekanisme pasar dalam manajemen pelayanan public, dan
(l) mengutamakan peran sebagai katalisator ketimbang sebagai pengelola pelayanan pulbik.

penerapan model ini pertama kali dilakukan oleh Clinton di Amerika Serikat (sukses), dengan indikasi angka pengangguran menurun tajam, pertumbuhan ekonomi meningkat pesat, dan peluang kerja terbuka lebar,

NEW PUBLIC SERVICE (NPS)

Muncul atas landasan teori sebelumnya, seperti teori demokrasi citizen, teori pemberdayaan masyarakat sipil, teori organisasi yang humanis, dan teori posmo administrasi public.
Doktrik NPS, antara lain;
dilakukan secara demokrasi,
dilakukan secara strategis dan rational atas dasar pertimbangan politik, ekonomi, serta organisasi,
dilakukan dengan mengutamakan dialog untuk mencapai kesepakatan pelayanan,
menganggap pengguna jasa sebagai warganegara (citizen) dengan hak dan kewajibannya yang melekat,
responsive terhadap kebutuhan warganegara,
memperhatikan aturan yang telah disepakati bersama, nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, norma-norma politik, standard pelayanan professional, serta interes warganegara,
memberlakukan diskresi dan akuntabel meski banyak kendala,
memiliki struktur yang terbuka dan kepemimpinan yang kolaboratif,
memiliki motivasi yang kuat untuk melayani dan berkonstribusi pada masyarakat banyak,
kritik model ini terhadap model NPM dan EG adalah:
pelayanan public yang dilakukan oleh birokrasi bukanlah melayani pelanggan (customer), tetapi warga Negara (citizen),
semangat yang ada dalam birokrasi public ketika berhadapan dengan pengguna jasa bukanlah “how to steer” tetapi how to serve”,
birokrasi public haruslah berfikir secara strategix (think strategically) dan bertindak secara demokratis (act democratically),
harus ada perjanjian antara birokrasi public sebagai penyedia layanan dengan warga Negara sebagai pengguna jasa (citizen charter) yang memberikan kepastian kepada pengguna jasa akan diberikan pelayanan standar dengan segala macam konsekuensinya ketika pelayanan tersebut tidak didapatkannya,

model ini diterapkan pertama kali di Inggris dan di beberapa Negara lain seperti Australia, New Zealand, Perancis, dan Belgia.
TEKNOLOGI INFORMASI ATAU E-GOVERNMENT
DALAM PELAYANAN PUBLIK

1. ide dasarnya adalah pada kebijakan buatlah sekali saja, maksudnya badan-badan/dinas-dinas dan lembaga pemerintah berusaha menghindari duplikasi usaha, mematuhi standar-standar umum dan menggunakan infrastruktur yang sama untuk melayani warga masyarakat tanpa sekat,
2. E-Government adalah system manajemen informasi dan manajemen layanan masyarakat berbasis internet,
3. layanan ini diberikan oleh pemerintah kepada masyarakatnya dengan memanfaatkan internet,
4. akan muncul sangat banyak pengembangan modus layanan dari pemerintah kepada masyarakat yang memungkinkan peran aktif masyarakat dimana diharapkan masyarakat dapat secara mandiri melakukan registrasi perijinan, memantau proses penyelesaian, melakukan pembayaran secara langsung untuk setiap perijinan dan layanan public lainnya,
5. dengan bantuan teknologi internet akan dapat dilakukan darimana saja dan kapan saja,
6. dengan memanfaatkan system e-government masyarakat akan menjadi lebih produktif (tidak perlu antri dalam waktu yang lama),
7. dengan adanya on line system, masyarakat dapat memanfaatkan banyak waktunya untuk melakukan pembangunan yang lain sehingga diharapkan produktivitas daerah meningkat yang juga akan meningkatkan produktivitas nasional,
8. e-government diharapkan:
mendorong perbaikan layanan masyarakat umum, missal unit pelayanan masyarakat terpadu,
mendorong aplikasi fungsional tiap dinas di kabupaten/kota, missal: pengembangan data hasil pengelolaan data potoensi di tiap dinas yang dapat diolah dalam bentuk-bentuk yang informative (grafik yang harus tersedia untuk perencanaan selanjutnya), pendaftaran paten dan hak cipta produk-produk pengembangan dari kecamatan-kecamatan, dll
9. keuntungan e-government di kabupaten/kota, antara lain:
peningkatan kualitas pelayanan (layanan public 24 jam berkat adanya teknologi internet),
dengan menggunakan teknologi online, banyak proses yang dapat dilakukan dalam format digital, hal ini akan banyak mengurangi penggunan kertas (paperwork), sehingga proses akan menjadi lebih efisien dan hemat,
database dan proses terintegrasi; akurasi data lebih tinggi, mengurangi kesalahan identitas dan lain-lain.
Semua proses transparan karena semua berjalan secara online,
Mengurangi KKN.

No. Science/ilmu Art/Seni
01. Berkembang secara teoritis Berkembang secara praktis
02. Membuktikan Merasa
03. Meramalkan Menerka
04. Memberikan defenisi Menguraikan/mengajarkan
05. Memberikan kepastian/ukuran Memberikan pendapat

Seni (art) adalah sesuatu kreativitas pribadi yang kuat dan disertai keterampilan, mendorong untuk berpraktek atau mengajarkan bagaimana sesuatu hal dilakukan. Sedangkan ilmu (science) mengajarkan tentang suatu (pengetahuan).

Dalam sejarah perkembangannya teori manajemen telah mengalami tiga kali perubahan, yaitu:

Scientific Management (teori insentif, 1903),
Tokoh: Taylor, Fayol, Gulick, Urwick; focus pada produktivity dan memudahkan pekerjaan; perlu dikembangkan metode kerja dan standard kerja; muncul time and motion studi (studi gerak dan waktu didalam melaksanakan pekerjaan) prinsif-prinsif kerja; setiap orang dalam organisasi (tinggi atau rendah), harus diberi perlengkapan kerja (yang standard) dan insentif yang tinggi agar hasil kerja berkualitas.

Human Relation (teori hubungan manusia, tahun 1930)
Tokoh: Follet, Mayo, Reothlisberger; sanggahan teori finansial – untuk meningkatkan produktivitas kerja, hubungan yang dinamis dan harmonis perlu dibina.

Behavior science (teori perilaku, 1950)
Tokoh: Chester I Barnard dan Herbert Simon; gabungan dari teori insentif dan teori hubungan manusia (psikologi, sosiologi, ilmu politik dan ekonomi); fokus pada prilaku kerja yang kooperatif dalam organisasi formal (works behavior in formal organizational); “produktivitas kerja individu akan membawa produktivitas kerja organisasi dan akan tergantung pada prilaku orang-orang didalam organisasi” – “prilaku orang akan tergantung pada keperluannya; untuk meningkatkan produktivitas organisasi, tingkatkan produktivitas individu, berikan insentif sesuai dengan tingkat keperluannya.

Dan manajemen juga telah pula mengalami perkembangan sebanyak lima generasi, yaitu:

Generasi I (Jungle Management)
Pekerjaan lebih banyak dikerjakan sendiri; tidak ada catatan tertulis tentang apa yang telah, sedang, dan akan dikerjakan – dicatat dalam ingatan orang-orang yang menjalankan manajemen; pekerjaan dijalankan secara naluriah - mengalir bersama-sama orang yang saling bekerjasama; prinsif: doing thing by ourself.
Generasi II (Management by direction)
Manajemen sudah mulai kokoh sebagai sebuah ilmu; pelopornya adalah Frederick Winslow Taylor (1856-1915) – bapak manajemen ilmiah; cirinya penggunaan wewenang untuk mengarahkan anggota organisasi mencapai tujuan – sering disertai penggunaan paksaan; anggota organisasi kurang memiliki kebebasan untuk berkreasi; belum memperhitungkan kepuasaan pelanggan maupun kepuasan anggota organisasi; mulai berkembang teori-teori kepemimpinan; dinamakan “management by direction”; prinsip: “doing thing through by the other people” lahir.

Generasi III (Management by Targetting/Management by Objective)
Anggota organisasi diberi kebebasan supaya memiliki daya inovasi dan kreativity – kebebasan diimbangi dengan pemenuhan target-target pekerjaan yang ditetapkan secara kuantitatif untuk mencapai tujuan organisasi – dalam kenyataan target pekerjaan terlampau berat akhirnya membelenggu anggota organisasi kemudian menimbulkan stress; pelopor Peter F. Drucker; mengutamakan nilai produktivitas.

Generasi IV (Value Creative Management)
Tokoh: Brian L. Joiner, ; Ciri utama memadukan antara kualitas, pendekatan ilmiah serta kerja tim dalam suatu segitiga yang dimanakan “joiner triangle”; focus pada kualitas produk yang dihasilkan dalam rangka memberikan kepuasan pada pelanggan (customer satisfaction) disertai kepuasan dari para anggota organisasi – kualitas yang dimaksudkan adalah sebagaimana yang didefenisikan oleh para pelanggan; pencapai kualitas dijalankan melalui pelbagai pendekatan ilmiah yang berteraskan pada penelitian; pendekatan ilmiah merupakan suatu proses pelajar mengajar (pembelajaran) mengelola organisasi sebagai suatu sistem; pengembangan proses berpikir serta mengambil keputusan berdasarkan data; berangkat dari rasa percaya pada setiap orang dengan memperlakukan manusia berdasarkan harga dirinya, kepercayaan dan rasa hormat serta bekerja atas dasar pendekatan menang-menang (win-win approach); termasuk manajemen kualitas total (total quality management atau TQM).

Generasi V (Knowledge and Human Networking Management)
Tokoh Charles M. Savage bukunya Fith Generation Management – integrating enterprises through human networking, 1990; mengutamakan kualitas melalui kepuasan individu (pelanggan maupun anggota organisasi); ciri utamanya adalah bagaimana mengintegrasikan perusahaan melalui jejaringan manusia; unsur manusia di dalam organisasi dihargai sangat tinggi sebagai individu yang memiliki keahlian-keahlian tertentu; individu anggota organisasi bukan hanya sekedar alat produksi.




No. Unsur Generasi I Generasi II Generasi III Generasi IV Generasi V
01. Sebutan Jungle Management Management by direction Management by targeting (management by objectives) Value Creative Management Knowledge and Human Networking Management
02. Ciri Utama Doing things by ourself Doing thing through by the other people Mengutamakan target kuantitatif Mengutamakan target kualitatif, kepuasan pelanggan dan pekerja Mengutamakan keunggulan perorangan dalam bekerjasama jaringan.
03. Sumber kekuatan Diri sendiri pemimpin Pemimpin dan tim kerja Nilai-nilai yang disepakati bersama Jaringan antara profesional
04. Tipe organisasi Tidak ada organisasi Feodal hierarkis Struktural dan fungsional Struktural dan fungsional Jaringan
05. Tokoh pelopor (antara lain) Semua orang yang bekerja bersama Frederick W. Taylor, G. R. Terry Peter F. Drucker Brian L. Joiner Charles M. Savage
06. Tahun Perkembangan - 1800-1980 1970-1990 1990-sekarang 1990-sekarang

Banner